Begini Cara Mendidik Anak Autis

BUTUH PENDAMPINGAN: Dalam mendidik anak autis butuh pendampngan. --

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Setiap orang tua menginginkan anak yang sehat.  Sebagian orang tua ada yang  mendapat keistimewaan memiliki anak autis. Dalam mendidik anak ini memang butuh kesabaran lebih.

Sering kali perilaku anak autis dimaknai orang tua sebagai perilaku yang sulit diatur, tak mendengarkan perkataan orang tua, bertingkah semaunya hingga sulit diajak berkomunikasi.

BACA JUGA:Beri Lingkungan Positif  pada Anak Autism

"Gejala gangguan mental, termasuk gangguan perkembangan, seringkali tak dipahami awam, termasuk orang tua," jelas Dr Anrilia Ema M N., SPsi Med, psikolog Magna Penta Consulting, RS Hermina dan RSUD Siti Fatimah.

Bahkan, ada yang menganggap anak-anak ini nakal atau sulit dididik. "Orang tua butuh pendampingan dalam mengasuh anak-anak dengan gangguan perkembangan seperti ini, termasuk bagaimana cara mengelola stres karena sulitnya memberikan pengasuhan," ujarnya.

Karena itu,  bila orang tua menemui gejala  perilaku tertentu pada anak yang dianggap tidak biasa atau cenderung membuat kewalahan, lanjutnya, disarankan untuk berkonsultasi pada profesional (dokter anak spesialis tumbuh kembang atau psikolog). ‘’Ini penting dilakukan agar tak salah dalam bertindak,’’ ujarnya.

Sementara, Dr dr Yudianita Kesuma, Sp.A(K), M.Kes, Staf Divisi Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial RSMH Fakultas Kedokteran (FK) Unsri mengatakan, jika orang tua memiliki anak autis yang harus dilakukan, pertama tetap berpikir positif. 

BACA JUGA:Stres Hadapi Polusi, Tanaman Ini Bisa Berikan Dampak Positif di Dalam Rumah

‘’Artinya apabila kita memberikan lingkungan positif terhadap anak autis maka mereka akan merasa nyaman dan mulai menunjukkan perilaku yang lebih baik. Secara spesifik, tunjukkan ke mereka apa yang kita sukai dari perilaku mereka dan beri pujian," katanya.

Cari tahu cara untuk menghargai mereka (anak autis). Seperti mengajaknya bermain atau hadiah berupa stiker sehingga membuat mereka senang. "Apresiasi mereka sekecil apa pun yang dilakukan, kasihi dan cintai mereka dengan sungguh-sungguh," katanya.

Kemudian, tetap konsisten dan sesuai skedul. Anak autis selayaknya seorang individu dengan kehidupan yang rutin. Pastikan mereka konsisten mendapatkan arahan dan interaksi, sehingga menunjukkan perbaikan perilaku sesuai yang mereka dapat saat diterapi.  ‘’Hal ini akan membuat mereka belajar keterampilan baru dan berperilaku dengan lebih mudah,’’ ujarnya.

Dikatakan, bicaralah pada guru dan terapis mereka. ‘’Terapkan teknik dan metode terapi secara konsisten sehingga dapat diulang dan dilakukan kembali di rumah," katanya lagi.
Berikan jadwal bermain sesuai skedul.

Cari aktivitas yang paling membuat mereka senang.  Luangkan waktu untuk mereka. Coba berbagai teknik, perlakuan, pendekatan, permainan yang berbeda-beda sehingga selaku orang tua akan tahu pendekatan mana yang terbaik dan menyenangkan. "Selalu positif, bila mereka tidak merespons dengan metode biasa, lakukan dukungan lainnya," terangnya.

Libatkan mereka pada aktivitas sehari-hari Anda. ‘’Apabila melakukan sesuatu yang tidak diduga, sebaiknya orang tua tak mengekspos atau menganggap perilaku itu disebabkan oleh situasi tertentu,’’ ujarnya.

Dikatakan, dukungan dari keluarga dan teman-teman akan sangat membantu. ‘’Buat kelompok kecil keluarga dan teman yang mengerti tentang anak autis, sehingga ada tempat sharing bercerita dan mendapat info yang dapat membantu orang tua menghadapi anak autis,’’ ujarnya.

Orang tua dengan anak autis akan merasakan stres lebih tinggi dibanding kelainan perkembangan pada anak lainnya. Hal ini memicu masalah gangguan mental dan psikologis. ‘’Stres akan berdampak pada kesehatan orang tua, jadi menjaga kesehatan rohani orang tua sangat penting,'' ujarnya.

Selain itu,  orangtua harus melakukan suatu upaya mendapatkan waktu untuk dirinya sendiri. ''Lakukan hal yang Anda sukai dan membuat Anda terlepas dari masalah, rutinitas dan kejenuhan yang dalam," tandasnya. (nni/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan