https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Beri Lingkungan Positif  pada Anak Autism

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID- Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik buat anaknya.

Namun bago orang tua yang memiliki anak dengan autisme, apa yang perlu dilakukan? Autisme merupakan gangguan perkembangan yang dapat dideteksi pada 3 tahun pertama kehidupan anak.

Gejala utamanya adalah tidak mampu berinteraksi sosial, gangguan komunikasi (bahasa verbal dan non verbal), serta adanya perilaku berulang (repetitif).

Dr. dr. Yudianita Kesuma, Sp.A(K), M.Kes Staf Divisi Tumbuh Kembang- Pediatri Sosial Rumah Sakit Dr Mohammad Hoesin (RSMH)-

Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (Unsri) mengatakan, jika orangtua memiliki anak autism yang harus dilakukan, pertama tetap berfikir Positif.

"Sebagaimana setiap orang akan berlaku baik apabila diperlakukan dengan baik dan positif.

Artinya apabila kita memberikan lingkungan positif terhadap anak Autism maka mereka akan merasa nyaman dan mulai menunjukkan perilaku yang lebih baik.

Secara spesifik, tunjukkan ke mereka apa yang kita sukai dari perilaku mereka dan beri pujian,"katanya

Dijelaskan, cari tahu cara untuk menghargai mereka (anak autism) seperti mengajaknya bermain atau hadiah berupa stiker sehingga membuat mereka juga senang.

"Apresiasi mereka sekecil apa pun yang dilakukan, kasihi dan cintai mereka dengan sungguh-sungguh sebagaimana pun kondisi mereka dan ini adalah kuncinya,"ucapnya

Kemudian, tetap Konsisten dan sesuai skedul. Anak autism selayaknya seorang individu dengan kehidupan yang rutin.

Pastikan mereka secara konsisten mendapatkan arahan dan interaksi, sehingga menunjukkan perbaikan perilaku sesuai yang mereka dapat saat diterapi.

"Hal ini akan membuat mereka belajar keterampilan baru dan berperilaku dengan lebih mudah,

dan membantu mereka mengaplikasikan pengetahuan pada situasi berbeda. Bicaralah pada guru dan terapis mereka,

dan coba untuk menerapkan teknik dan metode terapi secara konsisten sehingga dapat diulang dan dilakukan kembali di rumah,"katanya lagi

Berikan, jadwal bermain sesuai skedul. Cari aktivitas apa yang paling membuat mereka senang, dan bukan hanya berupa belajar atau terapi,

hal ini akan membuat keterikatan koneksi antara anak autism dengan orangtua.

Luangkan waktu untuk mereka. Coba berbagai Teknik, perlakuan, pendekatan, permainan yang berbeda-beda

sehingga selaku orang tua akan tau pendekatan mana yang terbaik dan menyenangkan anak autism tersebut.

"Tetap selalu positif dan coba memaksakan dukungan bila mereka tidak merespon dengan metode biasa, lakukan dukungan lainnya,"terangnya.

Libatkan mereka pada aktivitas sehari-hari anda. Apabila melakukan sesuatu yang tidak diduga (unpredictable behavior),

sebaiknya orangtua tidak mengekspos atau menganggap perilaku itu disebabkan oleh situasi tertentu.

"Tetapi bila Orangtua mengajak mereka ke situasi yang berbeda dari situasi saat mereka melakukannya seperti mengajak

ke supermarket atau tempat yang berbeda lainnya ini akan sangat membantu mereka untuk memahami lingkungan lain di sekitar,"sambungnya

Dapatkan dukungan. Meski hanya melalui online atau bisa juga dengan tatap muka, dukungan dari keluarga lainnya,

professional, dan teman-teman akan sangat membantu. Buat kelompok kecil (support group) keluarga dan teman yang mengerti tentang anak Autism,

sehingga ada tempat sharing bercerita dan mendapat info yang dapat membantu orangtua menghadapi anak autism ini. Fikirkan bagaimana cara orangtua dapat menghadapi anak autism dengan baik dan mudah.

Berikan jeda untuk pengasuhnya. Bagi pengasuh anak autism yang terus menerus dan berhari-hari menjaga anak autism tentu saja akan berdampak kelelahan sehingga apa yang dilakukan pengasuh tersebut justru tidak memberikan perbaikan terhadap perilaku anak,

maka berikan mereka waktu untuk beristirahat agar setelah itu mereka akan segar kembali dan penuh semangat.

Jaga kesehatan orangtua dan pengasuh. Sebagai pengasuh anak autism, dibutuhkan upaya untuk selalu menjaga pikiran, kesehatan,

dan keseimbangan hidup secara fisik, mental, dan emosional agar tetap dapat menjalani dan mendampingi aktivitas anak autism.

Hindari stress. Orangtua dengan anak autism akan merasakan stress lebih tinggi dibanding kelainan perkembangan pada anak lainnya.

Hal ini memicu masalah gangguan mental dan psikologis.

" Stres akan berdampak pada kesehatan orangtua juga sehingga upaya untuk menjaga kesehatan rohani orangtua juga sangat penting.

Tentu saja orangtua harus melakukan suatu upaya untuk mendapatkan waktu untuk dirinya sendiri.

Lakukan hal yang anda sukai dan membuat anda terlepas dari masalah, rutinitas dan kejenuhan yang dalam,"tutupnya.(nni/lia)

Tag
Share