Asal Usul dan Sejarah Angpao Dibalik Perayaan Imlek

Sabtu 03 Feb 2024 - 13:36 WIB
Reporter : Andika
Editor : Alfery

Pemberian angpao sudah dilakukan sejak zaman Dinasti Qin (sekitar 221-206 SM).

BACA JUGA:Inilah 5 Rekomendasi Destinasi Imlek 2024, Salah Satunya di Palembang

BACA JUGA:Mengungkap 6 Ritual Wajib saat Perayaan Imlek bagi Umat Khonghucu, Apa Saja?

Pada saat itu, angpao berupa koin berlubang yang diikat dengan benang merah dan disebut yā suì qián yang berarti uang keberuntungan untuk mengusir roh jahat.

Dulu, orang tua memberi anak-anak yā suì qián agar mereka terhindar dari kesialan. Penolak bala itu biasanya diberikan saat anak-anak akan meninggalkan rumah. 

Seiring berjalannya waktu, koin dan benang merah berubah menjadi uang yang disimpan dalam angpao.

Tradisi memberi angpao kepada anak-anak saat imlek sebenarnya bermula dari kisah iblis jahat bernama Sui. 

BACA JUGA:Inilah Sejarah dan Filosofi Warna Merah yang Mendominasi Perayaan Imlek

BACA JUGA:Tak Harus Repot Membeli, Ini 9 Ide Dekorasi Imlek di Rumah yang Bisa Dibuat Sendiri, Yuk Praktekin!

Menurut legenda, Sui muncul di malam tahun baru dan bertujuan menyakiti anak-anak. Jika kepala seorang anak yang sedang tidur disentuh oleh Sui, ia akan mendadak sakit hingga kemudian meninggal.

Hingga akhirnya, koin yang dililit benang merah diletakkan oleh para orang tua di dekat tempat anaknya tidur. 

Koin tersebut berubah menjadi peri yang mengeluarkan cahaya terang. Iblis Sui yang tidak suka cahaya terang akhirnya tidak lagi mengganggu anak-anak.

Pemberian angpao sebenarnya tidak hanya dilakukan saat perayaan Imlek. Angpao terkadang diberikan di hari-hari lain seperti saat ulang tahun, kelulusan, dan pernikahan.

Angpao dipercaya dapat membawa keberuntungan, kebahagiaan, juga keselamatan bagi penerimanya. Warnanya yang merah memiliki arti energi baik yang membawa pencerahan sekaligus perlindungan. 

Kategori :

Terkait