PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Program ketahanan pangan di Sumsel diklaim terus meningkat. Hal tersebut berpengaruh pula pada realisasi anggaran yang juga naik. "Tiga tahun terakhir, realisasi anggaran untuk ketahanan pangan di Sumsel terus meningkat," ujar Kepala Kantor Wilayah DJPb Sumsel, Rahmadi Murwanto, kemarin.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatra Selatan (DJPb Sumsel), alokasi anggaran ketahanan pangan sepanjang tahun 2023 sebesar Rp435,4 miliar atau lebih besar dari tahun 2020 sebelumnya yang senilai Rp377,7 miliar. “Meningkat Rp57,7 miliar dibanding 2022," katanya.
Menurut dia, angka tersebut digunakan untuk penyediaan benih, bibit, sarana prasarana panen, dan pembangunan serta rehabilitasi jaringan irigasi. Alokasi anggaran ketahanan pangan tersebut dimanfaatkan, antara lain untuk belanja K/L sebesar Rp303,5 miliar dan belanja penyaluran Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp131,9 miliar.
BACA JUGA:Fokus Peningkatan Ketahanan Pangan dan Kesehatan Warga Desa
BACA JUGA:Kapolsek Pampangan Bantah Tudingan Tak Tindaklanjuti Kasus Pencurian Ayam
Secara lebih rinci, alokasi untuk belanja K/L meliputi benih berkualitas sebanyak 1,28 juta unit dengan dana Rp2,04 miliar, bibit unggul 1,53 juta unit dengan anggaran Rp10,7 miliar, sarana dan prasarana pascapanen sebesar Rp5,43 miliar dengan jumlah 26 unit, dan pembangunan irigasi sepanjang 16,24 kilometer dengan nilai Rp137,5 miliar serta rehabilitasi irigasi sepanjang 5.340,83 kilometer dengan anggaran Rp147,7 miliar.
“Sedangkan penyaluran TKD dialokasikan untuk DAK fisik pertanian sebesar Rp80,79 miliar, DAK fisik irigasi sebesar Rp45,7 miliar dan DAK non fisik ketahanan pangan dan pertanian sebesar Rp5,39 miliar,” tandasnya. (yun/fad/)