PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Budidaya angsa putih, meskipun menjanjikan keuntungan yang tinggi, tidak terlepas dari risiko penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan dan produktivitasnya.
Sebagai peternak yang bijak, pemahaman mendalam terhadap berbagai penyakit yang mungkin menyerang angsa putih menjadi kunci untuk menjaga populasi unggas ini tetap sehat dan menguntungkan.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi peternak adalah masalah lumpuh, yang sering disebabkan oleh keterjeratan benang di sekitar kaki angsa.
Ini tidak hanya merugikan kesejahteraan hewan, tetapi juga dapat mengancam kelangsungan hidup mereka.
Sementara itu, masalah snot atau ingus pada angsa bisa menjadi indikasi infeksi bakteri, membutuhkan tindakan cepat untuk mencegah penyebaran dan memburuknya kondisi.
Tidak hanya itu, angsa putih juga dapat mengalami kendala dalam masa mengerami telur.
Kemampuan indukan dalam mengerami tidak selalu optimal, dan sebagai pembudidaya, kita perlu mencari solusi agar telur-telur tersebut tetap menetas dengan baik.
Infeksi bakteri, sering kali disebabkan oleh kurangnya kebersihan kandang atau nutrisi yang tidak seimbang, juga merupakan ancaman serius bagi kesehatan angsa.
BACA JUGA:5 Fitur AI Samsung S24 Series Ini Siap Manjakan Pecinta Traveling, Apa Saja Itu?
Selain itu, kondisi bulu yang tidak sehat dapat mengindikasikan masalah lingkungan, seperti kelembaban berlebih atau kebersihan yang kurang terjaga.
Penyakit mata, yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau iritasi, juga perlu menjadi perhatian serius bagi para peternak.
Nah, kali ini akan membahas langkah-langkah konkret dalam mengatasi dan mencegah penyakit-penyakit tersebut, memberikan panduan yang bermanfaat bagi peternak angsa putih dalam menghadapi tantangan kesehatan ini.