LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID - Untuk menekan inflasi harga, Pemkot Lubuklinggau kini membidik komoditas bawang merah untuk diberdayakan.
‘’Komoditas bawang merah merupakan salah satu produk yang sering mengalami inflasi ditingkat daerah, selain cabai,’’ ujar Pj Walikota Lubuklinggau H Trisko Defriyansa.
BACA JUGA:Ini Sebab Gula Merah Lubuklinggau Sangat Populer
BACA JUGA:Mengapa Gula Merah Lubuklinggau Sangat Populer? Ini Jawabannya
Dikatakannya, di wilayah Kota Lubuklinggau, persisnya di Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, memang sangat cocok dikembangkan komoditas tanaman holtikultura. Mulai dari komoditi cabai, bawang merah dan tomat, dan lainnya.
‘’Berdasarkan hasil survei tim inflasi. Komoditi bawang merah salah satu penyumbang inflasi. Kami lakukan hilirisasi pertanian, hasil panen tersebut bisa berkontribusi dalam pengendalian inflasi di daerah," katanya.
Menurutnya, dengan pengembangan sejumlah komoditas pangan, seperti bawang merah masyarakat Lubuklinggau bisa ikut andil dalam beragam program seperti GSMP, penurunan Inflasi dan pengentasan kemiskinan.
‘’Kita sudah lakukan panen bawang. Dalam satu hektar lahan, bisa menghasilkan 13 ton. Hasil panen ini bisa dibawa dalam kegiatan operasi pasar murah di wilayah Lubuklinggau Barat I,” ujarnya.
Pihaknya menegaskan, Pemkot Kota Lubuklinggau sangat mendukung program program pertanian. ‘’Saya sangat mendukung program pertanian yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani,’’ katanya.
BACA JUGA:Jalan Protokol Lubuklinggau Dibanjiri Pedagang Durian Dadakan, Musim Panen Awal Beromzet Tinggi
BACA JUGA:Bulog dan Pemkot Lubuklinggau Mulai Salurkan Bantuan Pangan Tahap Awal
Kadis Pertanian Kota Lubuklinggau, Eka Ardi Aguscik mengungkapkan, untuk pengembangan potensi bawang merah pihaknya menargetkan 20 hektar lahan yang akan digarap.
"Kami sudah mengusulkan untuk penanaman di atas lahan seluas 20 hektar. Mudah-mudahan dengan komoditi bawang merah yang kita panen ini dapat menurunkan tingkat inflasi di Kota Lubuklinggau," katanya. (zul)