PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam keberagaman rempah-rempah yang melimpah di dunia kuliner, kunyit muncul sebagai sebuah anugerah alam yang tak hanya memperkaya cita rasa, tetapi juga menyimpan sejuta khasiat.
Kunyit, tanaman herba dengan akar yang kaya manfaat, telah merajai dapur-dapur Indonesia sebagai bumbu masakan andalan, bahkan menemukan tempat istimewa sebagai bagian tak terpisahkan dari pengobatan tradisional.
Menyingkap tirai dunia pertanian di halaman rumah, kita menemukan bahwa budidaya kunyit bukanlah sekadar aktivitas tanam-menanam, melainkan sebuah petualangan merawat kehidupan hijau yang penuh keajaiban.
Dalam alam yang sederhana ini, tanaman kunyit mengajarkan kita tentang ketergantungan manusia pada bumi yang subur, serta kesabaran dalam menyaksikan perjalanan misterius dari benih hingga panen.
BACA JUGA:5 Desa Blank Spot, Tunggu Penguatan Jaringan
Tanpa memandang seberapa sempitnya lahan yang tersedia, kunyit membuktikan bahwa ruang terkecil sekalipun dapat menjadi panggung bagi pertunjukan kehidupan yang luar biasa.
Kita tidak hanya menjadi penanam kunyit, melainkan penjaga keharmonisan antara tanah, air, dan sinar matahari.
Begitu kita membuka lembaran tentang cara menanam kunyit dengan benar, kita seolah memulai sebuah kisah di mana tangan kita menjadi alat penyambung antara manusia dan alam.
Budidaya kunyit memberikan kita kesempatan untuk melibatkan diri secara lebih mendalam dalam proses pertumbuhan sebuah tanaman, membaur dengan irama kehidupannya.
BACA JUGA:Kesulitan Bahan Baku, Perajin Lidi Enau
BACA JUGA:Sepakati APBD Rp3,09 Triliun
Dari seleksi bibit hingga perawatan harian, kita terlibat dalam dialog tanpa kata dengan kunyit.
Dan, seperti halnya dalam kisah-kisah kuno, kunyit bukan sekadar tanaman, melainkan mitos kehidupan yang tumbuh di setiap ruang kecil di sekitar kita.
Melalui tulisan ini, mari kita sambut perjalanan penuh keajaiban dalam menanam dan merawat kunyit.