PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Universitas PGRI Palembang kembali melakukan Yudisium ke-147. Diikuti 66 sarjana pendidikan strata (S1) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Baik dari program studi (prodi) Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Akutansi, Bimbingan Konseling, Pendidikan Guru SD (PGSD) serta Pendidilan Jasmani.
Yudisium bertempat di BSC Lantai 5, kemarin (31/2). Dekan FKIP Universitas PGRIP Assoc Prof Dr Dessy Wardiah MPd CIQaR mengatakan, pada angkatan kedua ini ada 66 mahasiswa yang diyudisium. Sebelumnya, angkatan pertama 108 mahasiswa. "Jadi di periode Januari ini total mahasiswa FKIP yang sudah yudisium 174 orang," ujarnya.
Dia berpesan agar para alumni bisa menjaga nama baik almamater dan terus meningkatkan kemampuan kompetensi serta kualifikasi. "Kampus PGRI bukanlah kampus kecil. Kampus PGRI Palembang sangat diperhitungkan di lingkungan LLDikti Wilayah II," ucapnya. Karena itu, sarjana lulusan PGRI Palembang harus percaya diri, penuh semangat dan berjuang di tengah masyarakat.
Kata Dessy, FKIP PGRI Palembang bahkan FKIP terbesar di lingkungan LLDikti Wilayah II. Memiliki 16 prodi. Bahkan ada satu yakni PPG yang memiliki lima prodi sekaligus. Alumni PGRI sudah berkiprah di segala bidang.
BACA JUGA:Perwakilan YPLP PGRI Provinsi Sumsel Gelar Raker ke-41
BACA JUGA:RAKER YPLP PGRI Sumsel Ke-41: Wujudkan Pendidikan Berkualitas dan Berkarakter di Tahun 2024
“Saat melamar pekerjaan, tidak hanya ditanya nama. Tapi juga dari alumni mana. Karena itu, perlu menjaga etika,” pesannya. Seiring tuntutan zaman, setiap guru harus memiliki sertifikasi. Karena iu, setelah jadi sarjana, wajib ikut seleksi PPG pra-jabatan.
Dijelaskan Dessy, untuk mendapatkanya memang sulit. Namun, dengan semangat dan kemauan tinggi, tentu saja tidak ada yang tidak mungkin diraih. "Memang sulit, tapi harus dipersiapkan. Sebab banyak keuntungan bisa diraih dengan mengikuti propesi prajabatan selama satu tahun. Apalagi biayanya semua ditanggung pemerintah,"ucapnya.
Lulusan yang sudah prajabatan ketika bekerja bisa dua kali lipat tingkat kompetensinya. Juga dalam wawasannya. "Tingkatkan keterampilan IT dan kemampuan berbahasa. Kalau memiliki skill pasti diperhitungkan. Nah, skill ini harus dikejar, kalau tidak akan tertinggal," tandas Dessy.
Rektor Univeritas PGRI Palembang, Assoc Prof Dr H Bukman Lian MM MSi CIQaR mengatakan, FKIP sebagai fakultas terbesar di LLDikti Wilayah II. Alumninya diharapkan mampu menjaga nama baik dan terus berkiprah mengembangkan diri serta meningkatkan skill.
BACA JUGA:UPGRIP Semakin dikenal Internasional
BACA JUGA:PGRI Bentuk Tim, Disdik Tak Mau Komentar
"Mahasiswa harus bisa merebut peluang. Kalau tidak akan tertinggal. Karena itu, terus tingkatkan kemampuan. Dengan melanjutkan pendidikan S2 salah satunya. Kami siap siap memfasilitasi dengan memberikan banyak kemudahan. Seperti bebas uang pendaftaran, bebas uang pembangunan dan bisa mendapatkan diskon SPP per semester," kata Bukman.
Sementara, Ketua BPH PB PGRI pada Universitas PGRI Palembang Dr Hj Meilia Rosani SH MH mengatakan, pendidikan tinggi menjadi jembatan bagi para mahasiswa FKIP untuk mrnggapai masa depan yang lebih baik. "Dari 66 peserta yudisium, sebanyak 41 orang berasal dari PGSD. Artinya para alumni ini bisa menutupi guru-guru SD di Sumsel yang telah memasuki masa pensiun," bebernya.
Para mahasiswa dapat mengikuti regulasi yang ditetapkan pemerintah. " Seperti yang telah disampaikan. Setelah yudisium ini, para mahasiswa ini bisa lanjut mengikuti profesi prajabatan," terangnya