BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID - Perjalanan melintasi simpang meo Kabupaten Muara Enim menjadi tantangan ekstra bagi kendaraan, terutama saat musim hujan yang membuat jalan licin dan berbahaya.
Kondisi ini mengakibatkan kecelakaan serius pada dua kendaraan angkutan batubara, di mana satu mobil terguling dan satu lagi mengalami patah as.
Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (31/1) subuh, sekitar jam 05.00 di dekat simpang Imam arah Kecamatan Ulu Ogan.
Jalan yang amblas beberapa waktu lalu belum mendapat perbaikan permanen, menyebabkan kendaraan harus melintas dengan kehati-hatian ekstra.
BACA JUGA:5 Orang Meregang Nyawa, Laka Bus Bermuatan Rombongan Ziarah Wali dan Truk. Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Motor Tabrak Truk Santri Meregang Nyawa, Seorang Lagi Luka Berat
Sayangnya, kondisi jalan sempit dan licin menjadi penyebab utama tergelincirnya kendaraan fuso angkutan batubara.
Satu kendaraan angkutan batubara dengan nomor polisi E 9441 AC terguling miring di pinggir jalan, sementara kendaraan lain mengalami patah as.
Kapolsek Pengandonan, Iptu Jenizar, mengungkapkan bahwa kecelakaan ini mengganggu lalu lintas. Kendaraan berukuran besar tidak dapat melintas, hanya kendaraan kecil yang bisa melewati jalur tersebut.
Warga setempat menyarankan mencari jalan alternatif untuk menghindari kepadatan lalu lintas. Polsek Pengandonan terus melakukan pengaturan dan pengamanan lalu lintas sambil menunggu evakuasi kedua kendaraan tersebut.
Dua jalur kendaraan terlihat penuh dengan antrian panjang, menyulitkan arus lalu lintas dari Muara Enim menuju Baturaja dan sebaliknya.
BACA JUGA:Pasca Banjir di Rawas Ulu, Infrastruktur Publik Terancam, Banyak Rusak!
BACA JUGA:Banjir Terjang Jalan Sekayu-Teladan, Apriyadi Instruksi Perbaikan Segera
Kasat Lantas Polres OKU AKP Dwi Karti Astuti telah memerintahkan anggotanya untuk mengatur lalu lintas di lokasi dan berupaya melakukan evakuasi kendaraan.
"Kami juga meminta pemindahan muatan batubara dari dalam bak fuso untuk mempermudah proses evakuasi," ujarnya.