Jalan Hauling PT SLR, Solusi Atasi Permasalahan Kemacetan Akibat Angkutan Batubara

Jalan Hauling PT SLR: Solusi efisien atasi kemacetan angkutan batubara di Sumsel! Dengan panjang 118 km dari Lahat hingga PALI, jalur khusus ini menjaga kelancaran lalu lintas dan keselamatan bersama. Foto:Ist/Sumateraekspres.id--
PALI, SUMATERAEKSPRES.ID - Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel), yang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil batubara terbesar di Pulau Sumatera, menghadapi tantangan besar dalam hal penyediaan infrastruktur angkutan batubara yang efisien.
Dengan cadangan batubara yang mencapai lebih dari 9,3 miliar ton atau sekitar 25 persen dari total cadangan batubara nasional, kebutuhan akan jalur angkutan khusus untuk batubara menjadi semakin mendesak.
Salah satu solusi yang dihadirkan oleh PT Titan Infra Sejahtera (TIS) melalui anak usahanya, PT Servo Lintas Raya (SLR), adalah pembangunan jalur angkutan batubara atau yang dikenal dengan jalur hauling.
BACA JUGA:Satnarkoba Polres Banyuasin Grebek Kampung Narkoba di Dua Lokasi, Ini Hasilnya!
BACA JUGA:Kasus Korupsi Izin K3 Disnakertrans Sumsel, Penyidik Lanjut Periksa 10 Saksi
Sejak 15 tahun lalu, PT SLR mengelola jalur hauling yang membentang sepanjang 118 kilometer, menghubungkan Muara Enim dengan pelabuhan batubara PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ) yang terletak di tepi Sungai Musi.
Jalur hauling ini melintasi tiga wilayah di Sumsel, yaitu Lahat, Muara Enim, dan PALI, dan telah menjadi solusi penting untuk mengurangi kemacetan yang sempat terjadi akibat adanya angkutan batubara yang menggunakan jalan umum.
Seperti yang diungkapkan oleh Head of Government Relations PT SLR, Yayan Suhendri, pada Kamis (27/2), kemacetan yang sering terjadi di jalan raya Palembang merupakan dampak dari arus kendaraan angkutan batubara yang tidak terkendali di jalur umum.
BACA JUGA:Terciduk Usai Edarkan Sabu, Pengedar Narkoba Ditangkap di Banyuasin
BACA JUGA:Diskusi Akademik: Tumpang Tindih Kewenangan Penegak Hukum dalam RUU KUHAP Jadi Sorotan Pakar
"Jalur hauling ini menjadi solusi krusial untuk mengurangi kemacetan yang sebelumnya terjadi akibat angkutan batubara di jalan raya umum," katanya.
Dengan adanya jalur khusus untuk angkutan batubara, pergerakan kendaraan angkutan batubara kini tidak lagi mengganggu lalu lintas umum.
Hal ini berpotensi besar untuk mengurangi kerusakan pada jalan raya yang lebih sering digunakan oleh masyarakat umum.
BACA JUGA:HONOR Resmi Kembali ke Pasar Indonesia, Menghadirkan Produk Inovatif untuk Semua Kalangan