PALI, SUMATERAEKSPRES.ID - Adanya pipa minyak milik Pertamina Adera pecah lagi di wilayah Desa Pengabuan mendapat tanggapan Wakil Bupati PALI, Drs H Soemarjono. Ia meminta pihak Pertamina Adera untuk duduk bersama menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Kalau memang kejadian itu disengaja akibat oknum tidak bertanggung jawab, maka antisipasinya harus ekstra melakukan pengawasan serta menanam pipa dalam tanah. Atas kejadian tersebut. Silakan selesaikan dengan cara duduk bersama," sarannya.
Sementara itu, Ketua Forum Masyarakat Tanah Abang- Abab Bersatu (FMTAB), H Arafik, meminta pihak SKK Migas turun ke lapangan. Pasalnya, menurut ketua FMTAB, bahwa Pertamina Adera dinilai menyepelekan kejadian tersebut yang dianggap bukan tanggung jawab perusahaan.
Atas dasar itu, ketua FMTAB meminta SKK Migas turun ke lapangan untuk mengecek secara langsung kondisi di lokasi dan menegur perusahaan plat merah itu.
BACA JUGA:Pipa Pertamina Kembali Pecah, Forum Tanah Abang Adukan ke SKK Migas
"Kejadian itu telah mencemari lingkungan serta membuat cemar warga. Tapi Pertamina Adera hanya memberikan makan siang kepada warga tanpa ada tindak lanjutnya dengan alasan penyebab pipa pecah akibat di sabotase," ungkap A Rafik, Selasa (30/1).
Ditambahkanya, bahwa meski penyebab kebocoran minyak akibat di sabotase, tetapi Pertamina harus peka terhadap kesulitan warga imbas dari pipa bocor.
"Seolah ingin lepas tanggungjawab, Pertamina selalu beralasan sabotase. Padahal harusnya memberikan bantuan atau tali asih terhadap warga terdampak yang tengah kesusahan akibat minyak mentah berserakan di halaman rumah warga," imbuhnya.
A.Rafik juga menyatakan secepatnya melaporkan kelalaian pihak Pertamina Adera secara resmi kepada SKK Migas, Bupati PALI, DPRD PALI juga Gubernur Sumsel.
"Kita akan kawal kejadian tersebut, karena pihak Adera seolah lepas tangan. Laporan kami bukan hanya kejadian di Pengabuan saja, tetapi yang di Benuang Kecamatan Talang Ubi juga akan kita angkat kembali, karena informasinya belum ada penyelesaian," tandasnya. (ebi)