Kendalikan Inflasi Launching GPISS, Inisiasi Pj Gubernur Sumsel, Pertama di Indonesia

Senin 29 Jan 2024 - 21:28 WIB
Reporter : tim
Editor : Edi Sumeks

Pj Bupati Muara Enim, H Ahmad Rizali mengatakan saat ini titik lokasi pasar murah baru ada di halaman Kantor Diskominfo Statistik dan Persandian. "Ke depan pasar murah akan diadakan di 22 Kecamatan," ujarnya. Saat ini Muara Enim menjadi salah satu daerah yang menjadi tolak ukur inflasi Sumsel. "Oleh karena itu kami mengajak seluruh stakeholder mendukung program operasi pasar murah ini guna menekan inflasi," terangnya. 

Sementara, Pemkot Prabumulih ikut me-launching GPISS ⁠OPM bersama Pj Gubernur Sumsel di lapangan Bappenda samping Kantor DPRD Kota Prabumulih, kemarin (29/1). Setelah dibuka Pj Wali Kota Prabumulih H Elman ST MM, ratusan warga langsung menyerbu pasar murah. "Lumayan lebih murah dari harga di pasaran," ujar Eri, salah-satu warga.

PJ Wali Kota Prabumulih, H Elman ST MM menyebut pihaknya akan mengadakan pasar murah setiap minggu. "Nanti diadakan bergilir. Kita berterimakasih kepada perbankan dan perusahaan yang ikut berkontribusi," sambungnya. Pasar murah ini tak lain untuk meringankan beban warga membeli sembako.

Kadin Perindag Kota Prabumulih, Muhtar Edi menyebut pihaknya menyediakan beras 10 ton atau 2000 karung dengan harga Rp54 ribu/5 kg dan minyak 100 kotak dengan total 1.200 liter dijual Rp12.500/liter. “Nanti operasi pasar murah seminggu sekali, lokasi belum bisa ditentukan,” tegasnya. 

Pemkab OKU turut melaksanakan operasi pasar murah. "Ini bagian gerakan pengendalian inflasi serentak di Sumsel," ujar Penjabat Bupati OKU H Teddy Meilwansyah. Kegiatan ini positif bagi masyarakat karena selain bisa mengendalikan inflasi, juga menekan harga seperti beras, cabai, gula. 

Komoditi yang dijual misalnya tepung terigu Rp9.500/kg, minyak goreng Rp13.000/liter, gula Rp14.800/kg, beras Rp10.800/kg, telur Rp21.000/kg, dan daging kerbau Rp77.000/kg. “Tak hanya satu hari ini, tapi segera kita gelar lagi waktu dekat,” bebernya. Kepala Cabang Bulog OKU, DR Julkhaidir menyampaikan pihaknya menyiapkan 4 ton beras SPHP. Sedangkan minyak goreng 4 ton dan terigu 4 ton. 

Di OKI operasi pasar murah berlangsung di Gedung Kesenian Kayuagung. Pj Bupati OKI, Ir Asmar Wijaya MSi mengatakan ada 8 ton beras dan 1.600 liter minyak goreng yang disediakan, harganya Rp65 ribu/paket. "Sebenarnya harganya Rp69 ribu, tapi Baznas OKI membantu subsidi Rp4 ribu," bebernya. Dibanding harga pasaran bisa mencapai Rp80 ribu, tapi disini harganya Rp65 ribu. Jadi warga bisa hemat Rp15 ribu. Yanti warga Kayuagung mengaku di pasar beras kemasan ukuran 5 kg Rp70 ribu/kg, disini Rp65 ribu sudah dapat beras 5kg dan  minyak 1 liter.

Sekda Muratara, Elvandary mengungkapkan pelaksanaan pasar murah hingga harga pangan stabil. "Tadi zoom pelaksanaan GPISS serentak se Sumsel dan dibuka langsung Pj Gubernur Sumsel. Selanjutnya kita gelar pasar murah di depan Pemda Muratara," kata Elvandari.

Pihaknya sendiri menawarkan beras, gas LPG 3 kg, telur, mie instan, hingga susu dan cabai, bawang. "Kita kroyokan kerjasama dengan Bulog, agen, diatributor besar hingga petani binaan menggelar operasi pasar murah ini," tegasnya. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kodri mengaku sejumlah produk dihadirkan. Mulai dari beras 5 kg Rp52.500/karung, telur ayam Rp46 ribu/karpet, gas LPG 3 kg Rp19 ribu/tabung, cabai Rp40 ribu/kg, bawang Rp25 ribu/kg, mie Rp112/dus, susu kotak Rp98 ribu/kotak. (zul/eno/tin/yun/bis/way/chy/uni/)

 

Kategori :