SUMATERAEKSPRES.ID - Baghdad, sebuah kota yang mungkin lebih dikenal melalui dongeng Aladin, ternyata bukan sekadar destinasi fiksi.
Kota ini memiliki warisan sejarah yang kaya, membentang sebagai saksi peradaban Islam yang berumur panjang.
Dalam sorotan Dinasti Abbasiyah, Baghdad berkembang menjadi pusat peradaban yang maju, memberikan dampak monumental pada sejarah dunia.
Inilah gambaran singkat tentang kota yang dijuluki "Negeri 1001 Malam."
BACA JUGA:Solid Dukung Palestina
BACA JUGA:Biar Paham, Ini 12 Catatan Penting Perang Palestina-Israel Sejak PD 1
Lokasi dan Sejarah Awal
Baghdad terletak di tengah-tengah sungai Eufrat dan Tigris, tempat lahir salah satu kebudayaan tertua di dunia.
Meskipun pada awalnya dikuasai oleh bangsa Sumeria, tetapi kemudian, Dinasti Abbasiyah mengubahnya menjadi pusat peradaban dunia.
Kota ini menjadi perpaduan antara keindahan sejarah dan kemajuan modern di negeri Irak.
Kemajuan di Era Dinasti Abbasiyah
BACA JUGA:Capaian Makro Ekonomi Palembang Menggembirakan, Pertumbuhan Ekonomi 5,25 Persen
BACA JUGA:Prediksi dan Misteri Tahun Baru 2024, Nomor 8 Kabar Menggembirakan
Kepemimpinan Khalifah Harun Al-Rashid (786-809 M) dan Khalifah Abd Al-Rahman Al-Nasir (929-961 M) menjadi babak baru bagi Baghdad.
Dalam catatan sejarah karya Ibnu Rusydi, Dinasti Abbasiyah mencapai puncak kemajuan pada masa ini. Pergantian dari Dinasti Umayyah tidak hanya menjadi pergantian kekuasaan, tetapi membawa pula perubahan signifikan.