PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel mencatat luas tanam di Sumsel 502.162 hektare tanaman padi tahun ini. Namun dari luas tanam tersebut hanya 6 ribu hektare lahan yang sudah diasuransikan. Kepala Dinas Pertanian dan Horikultura Sumsel, Bambang mengakui demikian.
Menurut Bambang, lahan tersebut masih sangat kecil. Namun pihaknya akan mendorong para petani mengasuransikan lahan pertanian guna mengurangi resiko seperti saat terjadi banjir kemarin. Dimana ada 2 ribu hektare lahan tidak dapat panen.
Berdasarkan hasil identifikasi, terdapat 1.978 hektare pertanaman dan 11,3 hektare persemaian padi yang terdampak banjir di Sumsel. Sedangkan yang mengalami kerusakan total dan tidak bisa panen mencapai 939,2 hektare pertanaman dan 1,6 hektare persemaian. Total luasan itu tersebar di 7 kabupaten, di antaranya Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Rawas, Musi Banyuasin (Muba), Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Empat Lawang, Musi Rawas Utara, dan Pali.
Makanya, kata dia, Pemprov mendorong para petani memanfaatkan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang dikeluarkan Kementerian Pertanian. Hal itu bertujuan mencegah terjadinya kerugian yang besar para petani akibat potensi gagal panen seperti karena hama penyakit maupun dampak iklim ekstrem.
BACA JUGA:Didukung APBN, Optimalisasi 98.400 Ha Sawah, Lahan Pertanian di 5 Kabupaten
BACA JUGA:Hasil Pertanian Bisa Beragam dan Meningkat, Inilah Sistem yang Bisa Dilakukan Petani
“Subsidi melalui AUTP itu sudah cukup besar dengan pembagian pembayaran 80 persen ditanggung pemerintah dan 20 persen ditanggung petani. Jadi dari total premi sebesar Rp180 ribu, petani hanya membayar Rp36 ribu, sementara Rp144 ribu ditanggung pemerintah,” cetusnya.
Tahun ini, kata dia, optimasi lahan pertanian yang akan dilakukan meliputi pembuatan tanggul, pembuatan saluran, serta pemberian pompa. Program Kementerian Pertanian itu akan dilaksanakan di 5 kabupaten yang ada di Sumsel, meliputi Kabupaten Muara Enim 2.400 hektare, Banyuasin 22.000 hektare, Ogan Ilir 4.000 hektare, Ogan Komering Ilir 65.000 hektare dan OKU Timur 5.000 hektare. “Tahun ini ada program optimasi lahan untuk meningkatkan kualitas lahan sawah di Sumsel,” ungkapnya. (yun/fad)