Fhang Sheng: Ritual Melepaskan Burung di Pulau Kemaro yang Penuh Makna

Kamis 25 Jan 2024 - 11:45 WIB
Reporter : Dudun
Editor : Alfery

SUMATERAEKSPRES.ID - Tidak lama lagi saudara kita dari etnis atau suku china akan merayakan imlek tepatnya 10 Februari 2024.

Selang 15 hari kemudian 22-23 Februari 2024, dilanjutkan dengan perayaan Cap Go Meh. Cap Go meh sendiri merupakan malam ke-15 setelah perayaan Imlek.

Di Sumatera Selatan, khususnya kota Palembang sudah dapat dipastikan warga keturunan akan berbondong-bondong kepulau penuh misteri yakni pulau Kemaro.

Ada banyak ritual yang bakal mereka selenggarakan. Mulai memotong kambing, sembahyang hingga melepaskan sepasang burung. 

BACA JUGA:Tidak Lengkap Imlek tanpa Kue Keranjang, Begini Filosofinya

BACA JUGA:Harus Tau, Ini Makna Pemberian Angpau Saat Tahun Baru Imlek

Burung sendiri sebenarnya memiliki banyak makna dan filosofi. Dalam pernikahan, burung merpati bermakna kesetiaan.

Di Eropa burung hantu bermakna kebijaksanaan.

Sementara burung garuda memiliki makna kekuatan dan kejayaan bagi Indonesia.

Itu pula yang berlaku bagi warga Tionghoa saat perayaan Imlek hingga Cap Go Meh.

BACA JUGA:15 Tradisi Khas Imlek, Nomor 6 Sangat Dinanti-nanti Lho

BACA JUGA:Sejarah dan Asal Usul Kata Barongsai, Gabungan 5 Elemen Mahkluk, Nomor 4 Diluar Nalar

Di wilayah pulo Kemaro, sejumlah orang yang tengah melakukan ritual ibadah melepaskan burung sebagai makna melepas keburukan dalam hidup.

Ketua perwakilan umat budha Indonesia (Walubi) Sumsel Tjik Harun, mengatakan sebenarnya melepas mahluk hidup tidak hanya Ketika Imlek ataupun Cap Go Meh.

“Kapan saja, setelah habis sembahyang juga di Kelenteng juga boleh,” terangnya. 

Kategori :

Terkini

Minggu 22 Dec 2024 - 23:15 WIB

Runner Up KDI 2024 Pulang Kampung

Minggu 22 Dec 2024 - 23:10 WIB

Nekad Kabur, Napi Lawan Petugas

Minggu 22 Dec 2024 - 23:10 WIB

5 Tips Memilih Mobil Keluarga yang Tepat

Minggu 22 Dec 2024 - 23:06 WIB

Kejari Lahat Periksa Saksi