Lanjut Gus Iqdam menuturkan sesibuk apa pun pekerjaan dan aktivitas yang dijalani selalu mendoakan dan berbakti kepada kedua orang tua akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT.
BACA JUGA:Kaesang Mohon Doa Restu ke Relawan Jokowi: Prabowo-Gibran Menang Sekali Putaran
Di akhir sambutannya Gus Iqdam yang mashur dengan istilah ‘Dekengan Pusat’ itu mengatakan Gibran tidak usah khawatir sebab dirinya berada di belakangnya.
“Tenang saja, tenang saja, yang penting Mas Gibran gak usah khawatir, gak usah khawatir Mas Gibran di belakang jenengan (anda) ada saya,” katanya.
Sementara itu, Gus Kautsar yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri itu berharap agar majunya Gibran sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.
“Yang sedang sibuk menjadi pribadi yang lebih bermanfaat bagi bangsa Indonesia Mas Gibran Rakabuming Raka. Bahwa masing-masing dari kita ini memang cara bermanfaatnya beda-beda, cara berguna bagi yang lain berkontribusi bagi yang lain itu memang beda-beda,” ucapnya.
Lanjut Gus Kautsar menyampaikan Gibran yang menjadi cawapres termuda sering dipandang sebelah mata karena usianya yang lebih muda dibanding kandidat lainnya. Padahal menurut Gus Kautsar kemampuan seseorang itu tidak bisa diukur dari usai.
BACA JUGA:Kopdar FIM di Kandang Banteng, Mahasiswa Semarang Serukan Pilpres 2024 Sekali Putaran
BACA JUGA:Maruarar Sirait: Jokowi-Prabowo, Dua Pemimpin Kelas Dunia yang Membanggakan Indonesia
“Mohon maaf Mas, banyak sekali orang yang meragukan bahwa kemampuan panjenengan (Gibran) atau usia panjenengan itu apakah kemudian sudah layak untuk ikut berkompetensi di ajang pilpres,” katanya.
“Jadi mas Gibran banyak sekali orang-orang yang muda secara usia itu ketika kita ngomong yang sepuh-sepuh itu sangat tertarik untuk mendengarkan dan kemudian mengikutinya. Tapi berapa banyak orang yang matang secara usia ketika ngomong kemudian membuat orang itu jengah gak tertarik bahkan ditertawakan,” tambahnya.
Bahkan kata Gus Kautsar sahabat Rosulullah Sayyidina Umar sempat kecewa karena dulu banyak yang meragukan kemampuan anak muda.
“Dan lagian dulu sahabat-sahabat itu, sahabat-sahabat terbaik yang ada di sekitar Rasulullah itu yang yang selalu mendampingi itu rata-rata memang usianya masih sangat belia, masih sangat muda. Makanya Sayyidina Umar sangat kecewa ketika ada beberapa orang meremehkan kualitas anak muda, tapi sih paling penting mau tua mau muda yang penting adalah kemampuan,” tukasnya.