PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kegiatan pemasaran atau marketing mempunyai peranan penting di sebuah perusahaan.
Selain dapat meningkatkan penjualan dan laba perusahaan, tugas penting lainnya dari seorang marketing adalah, mengetahui target pasar dan memahami bagaimana individu berpikir dan berperilaku.
Sebelum menentukan strategi pemasaran, ada baiknya seorang marketing memahami terlebih dahulu bagaimana target pasarnya beroperasi secara psikologi.
Bukan hanya akan membantu marketing mengenal tapi juga dapat membuat strategi pemasaran berjalan sesuai dan tepat sasaran.
Memahami beberapa prinsip dasar psikologi dapat mengubah strategi pemasaran dari baik menjadi luar biasa.
Berikut adalah 7 trik psikologi marketing yang bisa dipelajari dan manfaatkan untuk mengoptimasi strategi pemasaran di bisnis Anda.
1. Hindari Menggunakan Kata Perintah
Apabila bisnis anda sekarang sedang melakukan pendekatan melalui promosi seperti : free trial, sebagian besar bisnis akan menggunakan kalimat yang umum dipakai. BACA JUGA:Memanfaatkan Social Media Marketing Untuk Melejitkan Bisnis BACA JUGA:Content Marketing, Bidang yang Cocok Dicoba oleh Fresh Graduate
Namun, ada alternatif yang lebih baik dari itu adalah dengan cara menggunakan pendekatan yang berkesan memanggil tindakan/Call To Action (CTA) calon pelanggan.
2. Berikan Tingkatan Label Pada Pelanggan
Membuat pelanggan Anda merasa istimewa adalah salah satu cara menciptakan retensi, dan Anda juga memiliki kesempatan untuk mengubah pelanggan menjadi brand ambassador bagi produk Anda secara cuma-cuma. BACA JUGA:Sumatera Ekspres Raih Industry Marketing Champion 2023 BACA JUGA:Indonesia Marketing Festival (IMF) Sumatera Selatan: Gubernur Herman Deru Menerima Penghargaan Bimasena
Cara ini merupakan metode akuisisi yang baik, mengingat berapa banyak pelanggan baru yang berkualitas bisa saja jadi berdatangan karena rekomendasi dari mulut ke mulut.
3. Pahami Tipe-Tipe Pelanggan
Ada 3 tipe dasar Pelanggan, mari kenali melalui penjelasan nya sebagai berikut :
a. Hemat BACA JUGA:Kesempatan Emas: Ajinomoto Indonesia Cari Staf Elektrik, Mechanical, Brand Marketing, dan Lainnya. Yuk, Daftar BACA JUGA:Bahas Marketing Industri Olahraga
Tipe Pelanggan hemat adalah individu yang menahan pengeluaran uang mereka selama yang mereka bisa. Mereka membelanjakan lebih sedikit dan menghemat lebih banyak dibandingkan dengan orang kebanyakan.
Cara menawarkan ke individu ini dengan Gunakan kata-kata jelas dan tidak basa basi. Andalkan data angka, bagan, dan grafik. Gunakan itu semua sebagai daya tarik emosional mereka dalam mendorong penjualan.
b. Loyal
Tipe Pelanggan loyal adalah individu yang berbelanja lebih banyak dan menghemat lebih sedikit dibanding dengan kebanyakan orang. Tindakan pembelian mereka benar-benar didorong oleh pemicu emosional. BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Beri Dukungan Hukum dan Pendampingan Psikologis terhadap Siswi Korban Pencabulan oleh Guru BACA JUGA:Pubertas dan Beban Pelajar Sekolah Bisa Picu Gangguan Psikologis Remaja Lho, Begini Mengatasinya
Cara menawarkan ke individu ini dengan iklan yang bersifat emosional. Bisa saja berupa video yang mencakup banyak gambar.
c. Perhitungan
Tipe Pelanngani ini berada di tengah-tengah antara pembeli hemat dan loyal. Kebanyakan individu membeli barang yang masih bisa mereka perkirakan secara rasional, tapi juga yang tidak menjadi resiko bagi keuangan mereka.
Cara menawarkan ke individu ini adalah buatlah keseimbangan strategi pemasaran emosi sekaligus berdasarkan data. Contohnya, Anda bisa sertakan jaminan uang kembali, garansi seumur hidup, atau pengiriman gratis. BACA JUGA:Minta Negara Peduli, Pemulihan Psikologi Korban BACA JUGA:Guru Penggerak Bisa Jadi Kepsek
4. Bangun Urgensi dengan Cara Cerdas
Ciptakan urgensi dengan cara tekankan hal-hal unik dari produk Anda dan manfaat atau keuntungan bagi pelanggan seandainya pengguna membeli atau menggunakan produk Anda.
Jangan membangun urgensi dengan kata-kata klise, namun ke arah yang lebih spesifik dan unik untuk membuatnya beda dari pada produk lain.
5. Tunjukkan Nilai Bisnis
Apabila bisnis Anda memiliki visi dan misi untuk membantu banyak orang, maka dapat ditunjukan dengan membangun kegiatan tertentu, misalnya: kegiatan amal bagi penderita kanker atau anak-anak yang butuh sekolah gratis. BACA JUGA:Korban Kekerasan Seksual Berpotensi Menjadi Pelaku? Ini Kata Psikolog BACA JUGA:Pulihkan Trauma, Korban ke Psikolog
Faktanya, 64% orang dari hasil survey, menyatakan bahwa keputusan pembelian mereka lebih cenderung didasarkan pada faktor psikologis satu ini.
6. Gunakan Teknik Penawaran
Penelitian menunjukkan bahwa orang akan lebih cenderung membeli ketika produk Anda memberikan manfaat atau solusi dari masalah yang dialami.
Anda bisa menawarkan dengan memberikan contoh cara penyelesaian yang relevan dan aktual dari masalah yang dihadapi, cara ini akan lebih menarik dan lebih berpotensi menjual. BACA JUGA:Tips Hindari KDRT, Psikolog Palembang Sarankan Ini Agar Tak Alami Nasib Seperti Venna Melinda BACA JUGA:Penting Dicoba! Psikolog Bagikan Tips Mencegah Penculikan Anak
7. Tampilkan Testimoni Pelanggan dengan Konten Unik
Kejutkan pelanggan dengan testimoni unik dengan sajian yang tidak terduga, maka Anda bisa membangun loyalitas terhadap brand dengan lebih baik.
Calon Pelanggan akan melihatnya dan mempertimbangkan untuk menggunakan jasa/membeli produk Anda, karena mereka lebih mempercayai testimoni pengguna Anda dibanding iklan. (rf)
Kategori :