*Dikabarkan 2 Orang Terluka
*Warga Resah Tempatnya Jadi Venue Tawuran
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Aksi saling serang antarkelompok remaja, terjadi di Jl Silaberanti, Kecamatan Jakabaring, Palembang. Terlihat jelas dalam video berdurasi 00:27 detik yang beredar di media sosial (medsos), direkam warga dengan santuy sambil duduk ditemani bungkusan cemilan keripik.
Tawuran itu pecah sekitar pukul 02.36 WIB, Minggu, 21 Januari 2024. Dalam video tersebut, awalnya kelompok pertama mengejar sambil mengayunkan celurit bulan dan celurit modifikasi pipa. Kemudian kelompok kedua yang jumlahnya lebih banyak, menyerang balik memukul mundur.
Sama-sama membawa senjata tajam, kelompok kedua terlihat pula membawa celurit, dan gergaji modifikasi dengan gagang panjang. “Itu tawuran antara budak Aur Gading dengan Banten 1. Sebelum tawuran, mereka ngasah celurit dulu,” ucap sumber koran ini.
Warga di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), membenarkan video yang beredar di medsos itu terjadi di lingkungan mereka. “Kalau lokasinya benar di Jl Silaberanti ini. Tapi tidak tahu warga mana. Sebab kalau lihat di video yang viral itu, bukan warga sini,” ucap Lina, ditemui di warungnya, kemarin.
BACA JUGA:Seragamkan Prestasi Masuk PTN, Untuk Jalur SNPB, Dihandel oleh Tim Pusat
BACA JUGA:Gesek Kayu Sungkai, Saharudin Tewas Tertimpa Pohon Karet, Kok Bisa?
Dari video pelaku tawuran tersebut, menggunakan parang, pedang, celurit, gergaji modifikasi, bambu ukuran panjang, dan senjata lainnya. “Kejadiannya selalu malam Minggu atau Minggu dini hari,” sesal Lina, warga Jl Silaberanti, Kecamatan Jakabaring, Palembang.
Termasuk Lina tidak tahu, siapa yang merekam tawuran itu. Hanya saja informasi yang didapat warga, ada 2 korban remaja yang terluka dalam tawuran Minggu dini hari itu. ”Remaja usia SMP atau SMA yang luka. Ada dua orang, dibawa teman-temannya ke rumah sakit. Tidak tahu rumah sakit mana,” tukasnya.
Yang jelas menurut Lina, warga Jl Silaberanti jadi kesal dan resah, tempat mereka jadi tempat tawuran. Sebab bagi yang melintas, jadi takut kena sasaran. Termasuk warga tidak berani menghalaunya. ”Ngeri juga mas mendekati. Kilauan senjata tajamnya terlihat, bisa-bisa kena salah sasaran,” tambahnya.
Menurutnya, warga hanya bisa melihat dari kejauhan. Tidak berani mendekat. Tawuran itu menurutnya terjadi 30-60 menit. Jadi, bukan hanya hitungan detik seperti video yang viral beredar. “Mereka sempat saling serang, baru bubar setelah ada yang terluka,” pungkas Lina.
BACA JUGA:20 Manfaat Konsumsi Pare Meski Miliki Rasa Pahit
BACA JUGA:Biar Dompet Tebal di Tahun Politik, Ini Loh 2 Investasi Unggulan Menurut Perencana Keuangan!
Karena seringnya tempat mereka jadi venue tawuran, Lina berharap pihak kepolisian dan instansi terkait melakukan tindakan pencegahan. Padahal di Silaberanti ada asrama polisi (aspol), pelaku tawuran seolah tidak takut.