Apem Banyu ini dikenal juga dengan nama lainnya Tebeng Nerako yang seringkali ada di setiap acara kematian.
Artinya, pem banyu atau tebeng Nerako ini ada ceritanya, yang sarat makna dan pelajaran.
Diceritakan, bahwa zaman dulu ada seorang kaya pelit di Palembang yang mana setiap kali berbuat kebaikan harus terlihat orang lain, kalau tidak ada yang lihat tidak mau membantu.
Suatu waktu, orang kaya pelit ini bertemu dengan penjual apem banyu kemudian membeli nya dan dibagi - bagikan ke orang-orang, pada saat itu perbuatan itu dilakukan nya tanpa dilihat orang lain, dan benar-benar ikhlas.
Singkat cerita nya usai dari situ, orang kaya pelit ini suatu hari bermimpi mati, dialam kematian inilah kemudian ia dihadapkan pada Nerako, dan diri nya bisa selamat dari azab Nerako itu.
Dari cerita nya usai bermimpi mati itu, orang kaya ini menuturkan bahwa saat mimpi mati dan selamat dari api Nerako itu dia dibantu oleh apem banyu yang di sedekahkannya dengan ikhlas sehingga jadi tebeng (tembok/penghalang) dirinya dari azab Nerako.
4. Engkak Banyu dan Engkak Medok
Makanan satu ini juga diperuntukkan atau disajikan saat acara saja, yaitu perkawinannya.
Menurut budaya Palembang, kedua makanan ini harus di sajikan secara berpasangan dan saat ada acara perkawinan.
BACA JUGA:Inilah 10 Makanan dan Minuman yang Bisa Menurunkan Asam Urat dengan Mudah, Nomor 6 Gampang Dicari
Nah begitulah beberapa arti dari makanan khas Palembang, beberapa memang tidak lazim dijual belikan, tapi ada juga yang sekarang sangat mudah ditemukan.
Taukah kamu, menurut Sejarawan/Budayawan Palembang, RM Ali Hanafiah (Mang Amin) bahwa makanan khas Palembang ini berjumlah lebih kurang 220, jadi sangat banyak sekali ya.