Seperti riak air yang kembali setelah melempar batu ke dalam air. Gunakan pusaka dengan bijak, hindari penggunaan untuk menyakiti orang atau kegiatan sembrono.
4. Pegangan yang Bersih
Walaupun masih menjadi perdebatan, aturan keempat mengatakan bahwa pusaka sebaiknya tidak dipegang oleh orang yang tidak suci atau kotor.
BACA JUGA:7 Keris Legendaris dan Populer di Wilayah Sumatera Selatan. Nomor 4 Dibandrol Rp3 Miliar
Kotoran dapat merusak pusaka secara konseptual maupun fisik. Sebagai warisan bersejarah, pusaka perlu dijaga kebersihannya untuk mempertahankan kemurniannya.
5. Hindari Tempat Lembab
Aturan terakhir, hindari meletakkan pusaka di tempat yang lembab. Tempat lembab dapat merusak besi dan baja.
Gunakan sarung yang kedap udara dan kering untuk melindungi pusaka dari udara lembab yang dapat menyebabkan korosi. Olesi dengan minyak wewangian untuk melapisi wilah pusaka dan mencegah karat.
Jadi, itulah lima aturan yang perlu dihindari dalam merawat pusaka.
Semoga aturan ini membantu kita merawat pusaka dengan bijak, mempertahankan nilai positif dalam hidup, dan melestarikan kekayaan budaya kita. Semangat melestarikan warisan nenek moyang! (zul)