KAYUAGUNG , SUMATERAEKSPRES.ID - Petani di Desa Sungai Jeruju Kecamatan Cengal harus bersabar. Pasalnya padi yang ditanam keracunan zat asam (Fe). Di sini ada tiga desa yang padinya mengalami keracunan asam, di antaranya Desa Palimbangan dan Desa Talang Rimba.
‘’Ini merupakan penanaman pertama kali yang dilakukan di lahan tidur setelah musim kemarau 2023,’’ ujar Petugas PPEP Kecamatan Cengal, Rodal SP.
BACA JUGA:Ini yang Disarankan Petugas Penyuluh pada Sawah yang Terendam
BACA JUGA:Puluhan Rumah dan Sawah Rusak Akibat Banjir, Begini Respons Cepat Pj Bupati Empat Lawang!
Dikatakannya, lahannya memang seperti itu bukan lahan rawa atau lahan tadah hujan. Belum dikelola secara maksimal oleh petaninya.
Jadi zat asamnya masih ada. ‘’Di sini lahan tidur karena kemarau kemarin di buka kembali lahannya untuk ditanam padi,’’ ujarnya.
Kalau melihat kondisi sekarang memang seperti itu tidak banyak yang dipanen. ‘’Untuk itu kita merekomendasikan pada petani memberikan pupuk K,P, Mg tambahan. Campurkan kapur di lapisan tanah atas untuk menaikkan pH tanah,’’ katanya.
Lalu, dilakukan drainase tengah musim untuk membuang Fe2+ yang terakumulasi. Sekarang baru direkomendasikan belum dilakukan petani.
‘’Semoga bisa dalam waktu dekat dilakukan sehingga tanaman padi bisa diselamatkan,’’ katanya.
Dikatakan, jika tanaman padi dibiarkan daunnya terus menguning ini akan berdampak pada pertumbuhan tanaman.
‘’Ini saja saat berada di lapangan kondisi padi sudah banyak yang kuning akibat keracunan zat asam,’’ ujarnya.
Tanaman padi yang mengalami keracunan asam adalah suatu gejala dengan ciri-ciri daun padi menguning kemerahan diawali dari ujung menjalar ke pangkal daun. Tak lama kemudian mengering.
Ketika tanaman dicabut akarnya tampak berwarna cokelat seperti warna besi berkarat, mudah mengelupas dan sebagian membusuk.
Jika terlambat ditangani dengan baik, pertumbuhan padi nantinya akan terhenti, anakan tidak terbentuk dan bisa berujung pada kegagalan tanam.
Gejala asam-asaman sebenarnya sangat mungkin untuk dicegah dengan beberapa cara. Di antaranya mendekomposisi sisa-sisa jerami terlebih dahulu sebelum memasukkannya kembali ke dalam tanah.