PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Panglima Kodam II Sriwijaya, Mayjend TNI Yanuar Adil, menekankan agar prajurit Kodam II Sriwijaya, dalam menegur hendaknya mengedepankan humanisme.
Hal ini disampaikan panglima pada acara peningkatan kesejahteraan prajurit serta memberikan kebahagiaan bagi prajurit yang berulang tahun, di Mako Kodam II Sriwijaya (16/1/2024).
"Saya juga sudah menekankan pada prajurit saya terkait kejadian di Boyolali dan di Manado. Agar kita bertindak hati-hati jangan sampai ada yang melakukan pemukulan dan penganiayaan. Kita boleh menegur masyarakat tapi dengan humanis. Ini sudah saya tekankan kepada prajurit," jelasnya.
Mengenai netralitas, Pangdam II Sriwijaya sudah membuka posko pengaduan dan telepon hotline.
"Dari posko pengaduan sudah ada nomor teleponnya. Dan sejauh ini sudah ada beberapa yang masuk. Tapi isinya bukan masalah pengaduan netralitas tapi pengaduan tentang oknum-oknum TNI," kata Pangdam.
Seperti contohnya oknum TNI ada kegiatan, berlalulintas tapi tidak memakai helm.
"Kalau keluar asrama tidak pakai helm, ada yang masyarakat yang melapor. Akhirnya saya telepon dan saya coba tekankan agar prajurit tidak melanggar lalu lintas. Dimanapun ada prajurit TNI yang melanggar infokan," katanya.
Penekanan lainnya tidak hanya kepada anggota TNI. Tetapi penekanan juga diberikan kepada keluarga TNI.
"Masalah media sosial, saya juga mobile, muter ke seluruh Kodim. Rencana hari ini saya ke OKI. Saya kumpulkan anggota dengan istrinya, saya sampaikan agar bermedia sosial dengan bijak," pinranya.
Kita tidak boleh, sambung Panglima, menanggapi ataupun merespon memberikan komentar pada salah satu paslon ataupun partai dalam pelaksanaan pemilu tahun 2024.
"Kalaupun nanti ada tolong dilaporkan kepada panglima saya akan proses sesuai dengan aturan hukum yang kedua," Ujarnya.
Untuk masalah pemilu disampaikan Pangdam, merujuk panglima TNI bawa kita bersinergi dengan pihak Polri.