MUSI RAWAS,SUMATERAEKSPRES.ID- Tiga warga sempat terseret arus saat banjir melanda wilayah kabupaten Musi Rawas (Mura). Dua selamat, satu ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
Korban yang meninggal atas nama Qresia Indri. Remaja berusia 13 tahun itu tercatat sebagai warga Dusun I Desa Bingin Jungut, Kabupaten Musi Rawas.
Korban hanyut dan tenggelam saat berenang di area banjir, Minggu (14/1) sekitar pukul 10.50 WIB.
Pelajar MTs Negeri Muara Kelingi kelas I itu tidak terpantau oleh orang tuannya main air di saat banjir.
BACA JUGA:Sekolah Terkena Dampak Banjir Diliburkan
BACA JUGA:Antisipasi Banjir Kiriman dari Daerah
Setelah diketahui hilang, proses pencarian pun dilakukan. Tim SAR yang awalnya berada di wilayah Muratara ditarik mundur.
Mereka yang semula mendapat tugas untuk membantu evakuasi para warga korban banjir kembali ke wilayah Musi Rawas untuk melakukan pencarian korban.
Upaya pencarian akhirnya menuai hasil. Senin (15/1) sekitar pukul 11.15 WIB, petugas menemukan jasad korban.
Kapolsek Muara Kelingi Iptu Kosim dan jajaran ikut mengevakuasi jasad korban.
BACA JUGA:Satbrimobda Polda Sumsel Salurkan Bantuan ke Korban Banjir Muratara
BACA JUGA:Siap Tanggap Banjir
“Tubuh korban ditemukan tersangkut di bawah air, di sekitar rumahnya yang terendam banjir, dalam kondisi sudah meninggal," ungkap Kapolres Mura AKBP Andi Supriadi melalui Kasi Humas, AKP Herdiansyah.
Ayah korban, Bayu (40), membuat surat pernyataan kepada Kapolsek Muara Kelingi tidak ingin jenazah anaknya diautopsi.
Sedangkan dua korban lainnya yang sempat terseret arus banjir di wilayah kabupaten Muratara, ditemukan dalam keadaan selamat.
Keduanya adalah Kepala Desa (Kades) Lesung Batu Kecamatan Rawas Ulu, M Sobri dan seorang bocah di Simpang KBM Muara Rupit.
BACA JUGA:Kapolda Sumsel Peduli, Berikan Bantuan ke Korban Banjir Muratara
BACA JUGA:Kerahkan Babinsa Bantu Korban Banjir
Kades Lesung Batu, M Sobri membenarkan kalau dirinya sempat hanyut. Namun berhasil selamat setelah berenang mengikuti arus air yang tengah meluap.
"Memang benar saat kemarin jembatan Lesung Batu putus, saya kebetulan sedang berdiri di atas jembatan itu.
Sempat jatuh dan terseret arus sungai. Kemudian dikabarkan meninggal. Itu hanya diskomunikasi. Alhamdulillah saya selamat," bebernya.
Sobri menceritakan, sembari berenang mengikuti arus banjir, dia sesekali menyelam agak dalam agar tidak terkena puing-puing jembatan.
BACA JUGA:Selain Jalur Mura-Muba Ditutup Akibat Banjir, Ada juga Orang Hanyut di Muara Lakitan
BACA JUGA:Meluas ke Prabumulih, Jadi Banjir Terparah
"Setelah sampai di tepian sungai, baru naik ke darat. Kemudian saya langsung pulang ke rumah," bebernya.
Menurut Sobri, warga yang melihatnya terjatuh ke sungai saat jembatan itu putus menduga kalau dia tak selamat. Karena itu kemudian merebak kabar kalau dia meninggal.
"Wong kito di dusun pacak berenang galo. Alhamdulillah masih diberi keselamatan," tuturnya.
Selanjutkan, seorang bocah berusia 3 tahun terseret arus banjir juga muncul di wilayah simpang KBM, Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Muratara.
BACA JUGA:SIAP-SIAP! Antisipasi Banjir Kiriman, Ratu Dewa Beri Instruksi Ini Pada Camat dan OPD
BACA JUGA:Sempat Dikabarkan Meninggal Karena Terseret Banjir, Begini Kondisi Terkini Kades Lesung Batu M Sobri
Bocah itu terseret arus saat bermain genangan air banjir di dekat rumahnya. Awalnya, sang bocah main bersama neneknya, tapi pegangan tangan sang nenek terlepas dan anak itu terseret arus.
Setelah dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan TNI dan Polri, bocah itu ditemukan dalam keadaan selamat, meski tubuhnya sudah membiru.
Dalam keadaan sudah lemah, bocah tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan medis.
Menurut data, 40 fasilitas kesehatan dan 38 sekolah terendam akibat bencana banjir di Muratara.