Hal ini, kata Amrullah, jelang waktu pemilihan pada 14 Februari 2024 besok, ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan momentum pilpres ini untuk memecah belah persatuan lewat isu-isu sensitif, baik itu lewat isu agama hingga isu-isu primordial.
“Pilpres sekali putaran ini membuat kita menghindari segala bentuk polarisasi politik, yang kemudian kalau seandainya pilpres terjadi dua putaran kita tidak bisa bayangkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, maka untuk menghindari itu kita harus komitmen melakukan pilpres sekali putaran,” ungkapnya.
“Kami tidak ingin ada memperlebar friksi-friksi yang terjadi di masyarakat, kemudian ada polarisasi-polarisasi gerakan yang kemudian memecah belah bangsa, kita tidak ingin itu terjadi lagi,” tambahnya.
BACA JUGA:Prabowo ‘Gemoy’ Cium Kuyung Prabowo dari Musi Banyuasin
Dijelaskan Amrullah, Pilpres 2024 sekali putaran juga memberikan kepastian penggunaan anggaran negara, dimana pemerintah bisa menghemat anggaran sebesar Rp 27 triliun jika Pilpres 2024 berlangsung dalam sekali putaran.
Bagi Amrullah, anggaran puluhan triliun itu bisa dialokasikan untuk kebutuhan lainnya, baik subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), pembangunan infrastruktur sekolah, kesehatan maupun pemberian beasiswa kepada anak-anak muda prestasi di Indonesia.
“Maka negara akan terlalu banyak menghabiskan anggaran dan anggaran itu seharusnya bisa kita alokasikan untuk subsidi BBM, banyak lagi program-program yang harusnya bisa dilakukan pemerintah untuk desa-desa tertinggal, untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, untuk para pelajar-pelajar kurang mampu untuk bisa bersekolah, saya pikir itu,” jelasnya.
Lebih jauh Amrullah mengatakan dari tiga capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2024, hanya pasangan nomor urut 2 yang dinilai tepat melanjutkan pembangunan pemerintahan Presiden Jokowi.
BACA JUGA:Prabowo: KIM Punya Strategi Transformasi yang Akan Membawa Indonesia ke Puncak Dunia
Tidak hanya itu, kandidat nomor 2 juga menjadi representasi anak muda dengan kehadiran Gibran Rakabuming Raka.
Bahkan, program-program kerja yang diusung Prabowo-Gibran sangat mewakili kepentingan anak muda, salah satunya adalah hilirisasi teknologi digital yang selama ini diinginkan oleh anak muda.
“Salah satu program yang saya pikir cocok untuk anak muda itu seperti yang disuarakan oleh Gibran ada semacam hilirisasi digital. Jadi saya pikir itu sangat baik untuk kita kembangkan, bagaimana anak muda memanfaatkan teknologi agar bisa berkarya, berkreasi kemudian bisa juga menghasilkan produk-produk berbasiskan aplikasi, atau segala sesuatu yang kemudian produktif untuk digunakan oleh masyarakat,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, Kopda Formasi Indonesia Moeda (FIM) menggelar Kopdar Kawal Agenda Rakyat: Pilpres 2024 Sekali Putaran untuk Indonesia Maju ini diikuti oleh ratusan aktivis dan mahasiswa dari berbagai universitas di Sumatera Utara, Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan (UNM), Sekolah Tinggi Islam Al-Hikmah dan Sekolah Tinggi Kesehatan Kebidanan.