Program ini juga mengurangi penumpukan berkas-berkas yang sudah tidak terpakai lagi.
BACA JUGA:Banyak Sampah Tidak Terangkut
BACA JUGA:Idealnya Butuh 245 Unit Mobil Sampah, Untuk Tangani 1.200 Ton Sampah per Hari
Diketahui, eksistensi Bank Sampah Induk Palembang sudah dikenal luas. Terbukti, pada 5 Januari 2024 lalu, Komisi 3 DPRD Kabupaten Bangka Barat datang dan berkunjung ke Bank Sampah Induk Palembang.
Tujuan kunjungan itu untuk mempelajari pengelolaan sampah di Kota Palembang yang bisa dibilang telah berhasil mengurangi volume sampah yang tidak dibuang langsung ke tempat pembuangan akhir.
Tak hanya bantu kurangi volume sampah, tapi juga menjadi solusi tambahan cuan bagi keluarga dengan dikelola bank sampah.
Hanardono menjelaskan bahwa pengelolaan sampah di Kota Palembang dilakukan secara terintegrasi. Hal ini meliputi pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemanfaatan sampah.
BACA JUGA:Bantu Pengolahan Minyak Jelantah, BSB Jalankan CSR di Bank Sampah Kenanga
BACA JUGA:Buang Sampah Sembarangan, Ini Sanksinya
Dia juga menjelaskan bahwa BSI berperan penting dalam pengelolaan sampah di Kota Palembang.
BSI mengelola sampah yang berasal dari masyarakat, baik sampah rumah tangga, sampah komersial, maupun sampah industri.
"BSI telah berhasil mengelola sampah rata-rata 500 kg hingga 1 ton per hari. Sampah yang sudah ditabung oleh nasabah bank sampah dipilah oleh tim yang tergabung dalam kepengurusan Bank Sampah," kata Hanardono.
Kebanyakan yang jadi pengurus bank sampai itu adalah ibu-ibu, warga kelurahan Sidodadi sendiri.
BACA JUGA:Pasang Waste Trap, Cegah Sampah Mengendap
BACA JUGA:Berikan Hasil, Kurangi Limbah Sampah
Untuk diketahui Bank Sampah Induk Kota Palembang saat in imembina 7 bank sampah dengan 6.000 nasabah yang nabung sampah.
Ketua Komisi 3 DPRD Kabupaten Bangka Barat, H Syaiful Fakah SPdI mengatakan bahwa kunjungan tersebut dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang pengelolaan sampah di Kota Palembang.