Cang Incang, Warisan Budaya tak Benda

Sabtu 13 Jan 2024 - 18:52 WIB
Reporter : khairunisa
Editor : Irfan Sumeks

SUMATERAEKSPRES.ID - Cang Incang merupakan tradisi lisan masyarakat Kecamatan Pedamaran, OKI  yang dilakukan dengan menuturkan puisi. Penyampaiannya dilakukan dengan irama yang khas yang dituturkan satu atau dua orang secara  bersahut-sahutan

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata OKI, Ahmadin Ilyas menjelaskan, Cang Incang kini semakin sering dimunculkan. Utamanya di acara hari besar kenegaraan semacam peringatan HUT kemerdekaan HUT OKI  serta di acara sedekah  pernikahan. ‘’Ini sudah menjadi kearifan lokal masyarakat Pedamaran sejak dulu,”terangnya.

Bahkan, Cang Inang juga  dinyanyikan sewaktu Agustusan atau dituturkan saat para pengrajin saat menganyam tikar purun (berembak menganyam tikar purun,red).

Ditambahkannya, sebuah kisah lisan yang merayakan kearifan lokal dengan irama khasnya.  ‘’Terdapat keindahan dalam Cang Incang yang sederhana seperti kedamaian, kesejahteraan dan kasih sayang bersatu dalam tiap bait,’’ ujarnya.

BACA JUGA:Lestarikan Seni Budaya Kuda Lumping

BACA JUGA:Sedekah Balaq Resmi Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Dikatakannya, Cang Incang menjadi representatif sastra tutur  bagi masyarakat marga danau Pedamaran dalam berbagai peringatan hari kemerdekaan RI, HUT OKI hingga pernikahan. Bahasa Cang Incang dibagi tiga jenis yakni Cang Incang pergaulan, Incang Incang nyeding sukat (nasib malang) dan Incang Incang tentang kehidupan dan keagamaan.

Cang Incang Nyeding sukat adalah yang isinya merupakan ungkapan kesedihan oleh karena musibah kematian, kekecewaan dalam percintaan dan penderitaan hidup. Ini contohnya berjudul
-    Terindak  puteh
-    Incang Incang Peladang
-    Peladang Bungo Padi
-    Hatiku raso bimbang
-    Sedang  bak iko hari
-    Peladang Bungo Padi
-    Laju nak ngambek batang
-    Sedang bak Iko hari
-    Tetapak beras rarang

Artinya
-    Incang Incang Peladang
-    Peladang Bungo Padi
-    Hatiku serasa bimbang
-    Saat di hari ini
-    Beras harga mahal

Karena terus dillestarikan tradisi ini terdaftar sebagai warisan budaya tak benda dan beberapa waktu lalu. Bahkan  Bupati OKI mendapat piagam karena Cang Incang jadi warisan budaya tak benda. (uni)

Kategori :