Ilustrasi pengguna media sosial di bawah 18 taun.-Foto: freepik-
Data populasi dari Sensus AS dan informasi aplikasi pengawasan orang tua juga digunakan untuk memperkirakan jumlah anak muda yang menggunakan platform tersebut serta waktu yang dihabiskan untuk penggunaannya.
BACA JUGA:BERBAHAYA! 5 Informasi ini Sebaiknya Jangan Kamu Share di Media Sosial, Simak Yuk Gais
BACA JUGA:Jelang Pemilu, RS Ernaldi Bahar Bersiap Hadapi Lonjakan Pasien Depresi, Ada Ruangan Khusus?
Dari hasil analisis data tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa platform media sosial secara keseluruhan berhasil mengumpulkan hampir USD 11 miliar dalam pendapatan iklan dari pengguna di bawah usia 18 tahun.
Dengan USD 2,1 miliar berasal dari pengguna berusia 12 tahun ke bawah dan USD 8,6 miliar dari pengguna berusia 13-17 tahun.
Lebih lanjut, pada tahun 2022, YouTube memiliki sekitar 50 juta pengguna di Amerika Serikat yang berusia di bawah 18 tahun, diikuti oleh TikTok dengan 19 juta, Snapchat 18 juta, Instagram 16,7 juta, X 7 juta dan Facebook sekitar 10 juta.
Bryn Austin, seorang profesor di Departemen Ilmu Sosial dan Perilaku di Universitas Harvard, menambahkan bahwa dengan meningkatnya keprihatinan tentang kesehatan mental anak muda.
BACA JUGA:Cari Pasangan Lewat Media Sosial? Bisa! Ini 4 Hal yang Perlu Diperhatikan
BACA JUGA:Jangan Disepelekan! Studi Terbaru Ungkap Perjalanan Harian Lebih dari 1 Jam Bisa Picu Depresi
"Banyak pembuat kebijakan berusaha membatasi praktik platform media sosial yang dapat berdampak negatif pada mereka," ujar profesor Bryn.
Peneliti juga mencatat bahwa karena platform media sosial tidak mengungkapkan data usia pengguna atau pendapatan iklan berdasarkan kelompok usia, studi ini terbatas pada estimasi dan proyeksi dari survei publik dan sumber riset pasar.