PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pemprov Sumsel melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Tata Ruang (PUBMTR) tahun ini bakal membangun sembilan jembatan baru.
Sembilan jembatan tersebut, yakni penggantian jembatan ada 3 di ruas di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)-Musi Rawas (Mura), 2 di Banyuasin tepatnya di Sungsang, 3 di Ogan Ilir, dan 1 di Muara Enim. Total pagu anggaran pembangunan mencapai Rp79 miliar.
Rencana tersebut diungkap Kepala Bidang Jembatan Dinas PUBMTR Provinsi Sumsel, Yudho Joko Prasetyo ST MM, kemarin. “Saya sudah rapat dengan Kasi PUBMTR untuk segera menggelar pelelangan agar pengerjaan bisa cepat dilakukan,” katanya, kemarin.
Menurutnya, untuk spek jembatan lebarnya mengikuti standar jalan nasional yakni lebar 7 meter, dengan trotoar 1:1, jadi 1:7:1. “Jembatan menyesuaikan kebutuhan dan kegunaan masyarakat sekitar,” papar dia.
BACA JUGA:Jembatan Putus, Warga Batu Gajah Kesulitan Beraktivitas
BACA JUGA:Janji Diperbaiki Jembatan Gantung Gaung
Dikatakan, anggaran 2024 hingga sekarang secara detail memang belum keluar akibat adanya pengurangan anggaran, tapi secara lisan Kepala Dinas PUBMTR Sumsel sudah menjelaskan pihaknya tetap akan membangun 9 jembatan baru. “Jadi sekarang itu sudah di clear. Dari 9 jembatan tersebut perencanaan sudah selesai semua, ada 2 jembatan yang direncanakan dianggarkan di APBD-P tahun 2023, berarti bulan Desember 2023 baru selesai,” tegasnya.
Karena sudah clear, kata dia, pihaknyaa segera mengambil data-data perencanaan itu untuk dianalisa terlebih dahulu, karena ada perencanaan yang baru kemungkinan harganya masih sesuai tidak. Tapi ada perencanaan tahun 2022 yang perlu penyesuaian harga, dan itu dianalisa semuanya. “Kita analisa juga lingkungan, mengenai pembebasan lahan, dimana untuk PUBMTR Sumsel ada yang namanya Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pembebasan lahan. Jadi pembebasan lahan, kita cek dahulu apakah sudah dibebaskan, sehingga lahan clean and clear untuk pelaksanaan pembangunan,” imbuhnya.
Jangan sampai nanti sudah kontrak tahu-tahu ada gugatan masyarakat terkait status lahan, dan ada beberapa-beberapa sifat teknis. “Jadi di internal kami akan membahas dahulu. Setelah selesai baru dijadikan HPS atau Harga Perkiraan Sementara (HPS) untuk persiapan lelang,” tuturnya.
Dia berharap prosesnya berlangsung tidak lebih dari 2 minggu dari sekarang. Jadi perkiraan awal Februari 2024 sudah lelang fisik, dan untuk 9 jembatan itu serentak lelangnya. “Insya Allah kalau tidak ada kendala semua secara teknism, perhitungannya sudah benar, pembebasan lahan clear and clean, kita langsung lelang serentak. Tapi apabila ada masalah, mana yang siap gerak duluan. Kalau ini pembangunan jembatan baru, tapi dijudulnya peningkatan. Di mana peningkatan itu, bisa jadi pembangunan jembatan baru selama belum ada jembatan, kita bangun,” bebernya.
BACA JUGA:Jembatan Gantung Rusak ! Warga Gaung Kabupaten Empat Lawang Tidak Bisa Berkebun
BACA JUGA:HEBOH! Tongkang Tak Bertuan di Lahat Hantam Jembatan, Buat Warga Desa Sungkuang Gelisah, Kok Bisa?
Kepala Dinas PU BM TR Provinsi Sumsel, Muhammad Affandi ST MSc menjelaskan tahun 2024 seperti biasa pihaknya tetap melaksanakan program penyelenggaraan jalan. Untuk program itu ada konstruksi, rekonstruksi, pembangunan, pembangunan yang di kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. “Penyelesaian jalan di daerah Cempaka sampai Tanah Abang, pemeliharaan perkara, kemudian ada rehab, dan ada beberapa pembangunan jalan serta penggantian jembatan,” ujarnya.
Untuk trotoar mungkin pembenahan saja, kalau anggaran mudah-mudahan tidak akan ada recofusing. “Jika misalkan terjadi recofusing tahun 2024 maka akan dilakukan optimalisasi,” ungkapnya. Terkait anggaran ada yang ideal, sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Kalau idealnya sendiri tanyakan kepada program, masih banyak yang dibutuhkan. “Anggaran pasti sangat besar, tapi itu terlalu subjektif,” tandasnya. (yun/fad)