MARTAPURA, SUMATERAEKSPRES.ID - Edi warga Dusun Bukit Napuh, Kelurahan Bukit Sari, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, Sumsel bisa tersenyum lebar. Dia baru saja panen buah melon yang ditanam tiga bulan lalu. Panen kali ini Edi mendapatkan hasil panen lebih dari 4 ton. ‘’Saya tanam melon di lahan luasnya sekitar seperempat hektar," kata Edi, Minggu 7 Januari 2024.
Rupanya untung yang bisa didapatkan Edi juga besar. Dari seperempat hektar lahan ditanami melon, dia menghabiskan biaya sekitar Rp 14 juta. Sementara untuk yang didapat hingga lebih dari 100 persen.
Harga jual melon Rp 7.000 per kilogram, sementara hasilnya panennya mencapai 4 ton. Artinya Edi berhasil mendapatkan omset penjualan Rp 24 juta per sekali panen.
"Langsung ada pengenpul yang menampung, jadi langsung di bawa ke Lampung untuk terus dibawa ke Pulau Jawa," katanya.
BACA JUGA:Palembang Siap Sambut Wisatawan Natal dan Tahun Baru, Okupansi Hotel Melonjak 20 Persen
BACA JUGA:Wow, Ini Dia 7 Fakta Menarik Sejarah Kantor Wali Kota Palembang, Nomor 6 Bikin Melongo
Dikatakannya, yang dibawa ke pengepul untuk ke Jawa yang besarnya diatas 3 kg per buah. Sisa yang ukuran kecil atau yang berukuran dibawah 3 kg per buah pun masih ada. ‘’Untuk sisa buah yang tak dibawa, atau yang ukurannya dibawah 3 kg per kg, saya jual eceran di sekitar Martapura,’’ ujarnya.
Menurut Edi, perawatan tanaman melon jauh lebih mudah daripada semangka. Dia memang setiap musim kering selalu menanam melon. Tanaman melon sangat cocok ditanam dimusim kering. Karena udara yang kering tak membuat melon mudah terkena serangan penyakit dan hama.
Edi mengatakan, lahan yang dimanfaatkannya untuk bertanam melon merupakan lahan sawah miliknya. ‘’Saya memiliki lahan sawah tadah hujan, jadi saat musim kemarau saya tak menanam padi. Karena yang namanya sawah tadah hujan tentunya cukup tergantung pada hujan,’’ ujarnya.
Kini, saat musim hujan datang, lahan tersebut kembali dimanfaatkannya untuk menanam padi. "Jadi saat musim kemarau saya tanam melon. Jenis melon yang ditanam adalah melon kuning. Jadi lahan tak menganggur tetap bermanfaat baik dimusim hujan maupun kemarau,’’ ujarnya lagi.
BACA JUGA:Makan Nasi Bisa Bikin Gula Darah Melonjak? Begini 9 Cara Mengatasinya Menurut Ahli
BACA JUGA:Covid-19 di 4 Negara ASEAN Melonjak, Termasuk Indonesia. November 1 Meninggal. Ini Penyebabnya
Sekretaris Kelompok Tani Argo Jaya Bukit Napuh, Jodi mengatakan, kebanyakan kelompoknya petani sawah tadah hujan. Sehingga saat musim kemarau mereka menanam berbagai tanaman buah lainnya. Seperti melon, semangka, juga jagung dan palawija lainnya. ‘’Termasuk Petani Edi ini dia menanam melon di masa sela tidak menanam padi," kata Jodi.
Pemanfaatan lahan secara maksimal memang bisa memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Tentunya jika lahan sawah tadah hujan hanya dimanfaatkan di musim hujan saja tentu petani akan merugi. Hanya bisa panen sekali dalam setahun karena hanya melakukan penanaman di musim hujan.
Penanaman tanaman hortikultura pada lahan pertanian memang dianjurkan. Karena ini bisa meningkatkan penghasilan petani. Jika hasil pertanian meningkat tentunya kesejahteraan petani bisa terjaga. (lid)