PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID – Israel mendapat tekanan dari sekutu utamanya, Amerika Serikat. Membuat Israel memutuskan akan menarik ribuan pasukannya dari Gaza.
Amerika Serikat ingin Israel pindah ke situasi perang dengan intensitas rendah. Sehingga korban sipil yang berjatuhan nantinya akan lebih sedikit
"Tujuan perang membutuhkan pertempuran yang berkepanjangan, dan kami sedang mempersiapkannya," kata juru bicara IDF Daniel Hagari, dikutip dari Aljazeera, Selasa, 2 Januari 2024.
Ada 5 brigade yang akan ditarik oleh Israel. Terdiri dari brigade cadangan ke-551 dan ke-114, serta 3 brigade pelatihan. Mereka akan dibawa keluar dari Gaza, untuk pelatihan dan istirahat.
BACA JUGA:Usir Warga Gaza dari Kamp Pengungsian, Israel Tebar Ayat Alquran dari Helikopter
Mengingat sebagian besar misi militer telah berhasil dicapai di wilayah utara dan tengah Jalur Gaza. Kendati demikian, pertempuran di kota selatan Khan Younis masih terus berlangsung.
Israel berjanji tak akan berhenti sampai tujuannya menghancurkan kelompok Hamas tercapai.
"Ini (pertemburan) akan memakan waktu setidaknya enam bulan. Tidak ada yang berbicara tentang merpati perdamaian yang diterbangkan dari Shujayea," kata pejabat IDF.
Tidak hanya ribuan orang yang kelaparan mengungsi dari Gaza. Hewan-hewan di kebun binatang pun kelaparan. Monyet terlihat lemas, singa pun terlihat kurus. Lesu hanya bisa berbaring di kandang.
BACA JUGA:SEDIH, RS Indonesia di Gaza Hancur oleh Zionis Israel. Indonesia Segera Kirim Kapal Ruman Sakit
Kebun binatang Rafah itu milik keluarga Gomaa. Keluarga Gooma pun memilih kebun binatang milik pereka sebagai tempat pengungsian.
"Ada banyak keluarga yang telah benar-benar musnah. Sekarang semua keluarga kami tinggal di kebun binatang ini," kata Adel Gomaa.
Israel pun kembali menyerang jemaah Palestina yang hendak menuju Masjid Al Aqsa untuk salat Jumat kemarin. Jemaah yang dilarang masuk ke Masjd Al Aqsa, terpaksa berkumpul di lingkungan Wadi al Joz.
Pasukan Israel lalu menyerang para jemaah tersebut menggunakan peluru logam berlapis karet, gas air mata, dan tembakan air sigung.
BACA JUGA:3 Tuduhan Keji Zionis Israel kepada RS Indonesia di Gaza Palestina
BACA JUGA:Israel Bombardir RS Indonesia di Gaza Utara, Jelang Gencatan Senjata 4 Hari dengan Hamas
Air sigung adalah senyawa cair dengan bau yang sangat menyengat yang digambarkan seperti bau kotoran bercampur mayat yang membusuk.
Serangan itulah yang menyebabkan puluhan jemaah menderita sesak napas. Kandungan kimia air sigung juga menyebabkan mual hebat, gangguan pernapasan, hingga tersedak.
Hanya 12 ribu jemaah yang berhasil masuk ke Masjid Al Aqsa untuk menunaikan salat Jumat. Bahkan, khatib Masjid Al Aqsa, Syeikh Yousef Salama (68), juga tewas akibat serangan Israel di kamp pengungsi al-Maghazi, Jalur Gaza tengah.
Beberapa anggota keluarganya dilaporkan terluka. Syeikh Salama pernah menjabat sebagai Menteri Awqaf dan Urusan Agama Palestina, pada 2005 dan 2006. Syeikh Salama dianggap memiliki kedekatan dengan partai presiden otoritas Palestina Mahmud Abbas.
BACA JUGA:5 Perdana Menteri Israel Paling Kejam Pada Palestina. Ada yang Dijuluki PENJAGAL BEIRUT
Diketahui sejak pecah perang terbuka 7 Oktober 2023, Israel setidaknya telah membunuh 22 ribu warga Palestina. Meski sempat terjadi 4 hari gencatan senjata untuk kemanusiaan, pada akhir November 2023 lalu.
Hamas dijadwalkan membebaskan 50 perempuan dan anak-anak yang ditawannya dalam serangan Oktober lalu terhadap Israel. Kemudian, Israel diharapkan akan membebaskan 150 tahanan Palestina.
Jelang gencatan senjata untuk kemanusiaan itu, RS Indonesia di Gaza Utara, juga tak luput dari bombardir tentara Israel, subuh 24 November 2023. Dalam update Al-Jazeera kala itu, RS Indonesia dibombardir sekitar pukul 05.00 waktu setempat.
"Serangan baru terhadap RS Indonesia di Gaza utara," lapor media Qatar tersebut dalam live update-nya. "Menargetkan pintu masuk utama rumah sakit, serta generator listrik di sana," tambahnya.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, membenarkan RS Indonesia juga termasuk sasaran pengeboman Israel. "Sebagian besar bangunan juga menjadi sasaran," kata al-Qudra. (*/air)