“Aku ke pondok lagi, Aurell aku tendang masuk ke septic tank. Karena mayatnya di garang (teras) belakang, terlihat dari jalan,” akunya.
BACA JUGA:Rusdi : Tangkap Para Pelaku dan Hukum Mati!! Terkait Pembunuhan 4 Keluarganya di Sekayu
Eeng masuk lagi ke dalam kamar, mendapati Heri masih bergerak. Dipukulnya lagi berkali-kali, hingga Heri tak bergerak lagi. Baru tubuh Heri dan ibunya yang sudah diikat, ditutupi pakai selimut.
“Aku ambil uang Rp1,5 juta dan 3 hp yang ada dalam pondok. Kunci pintu pondok dari luar, terus kabur,” imbuhnya.
Ketika ditanyakan berapa lama menghabisi keempat nyawa itu, kisaran 10 menit atau 30 menit, Eeng menjawabnya sekitar kurang dari 10 menit.
“Kurang kalau dari 10 menit,” tambah Eeng, yang sudah 3 kali menikah dan bercerai.
BACA JUGA:Tubuh Penuh Luka Bacokan dan Tangan Terikat, Heri 1 dari 4 Korban Pembunuhan Sadis di Sekayu
BACA JUGA:GEGER! 4 Mayat Diduga Korban Pembunuhan Ditemukan di Desa Lumpatan Sekayu, Semuanya Masih 1 Keluarga
Tersangka Eeng Praza, mengaku panik sehingga terpaksa menghabisi Heri dan keluarganya, untuk menghilangkan jejak dan saksi.
BARANG BUKTI BUNUH: Wadirreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Tulus Sinaga, memimpin rilis barang bukti dan tersangka Eeng Praza, pelaku pembunuhan 4 anggota keluarga di Muba. FOTO: KMS A RIVAI/SUMEKS--
Sebab, ibu dan kedua anak Heri, mengenali Eeng yang sempat beberapa kali menginap di sana. "Panik, Pak. Biar tidak ketahuan (jejak dan saksi),” aku tersangka Eeng.
Dari TKP, Eeng mengaku pertama kabur ke rumah anak menantunya di Pangkalan Balai, Banyuasin. “Aku bingung, panik. Jadi menenangkan diri dulu di rumah anak,” aku Eeng, warga Desa Purwosari, Kecamatan Lais, Kabupaten Muba.
Eeng mengaku tidak pulang ke rumahnya di Desa Purwosari. Dia memilih kabur ke rumah saudaranya, di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.
BACA JUGA:Gawat, Dalam 1 Minggu Terjadi 3 Pembunuhan di Palembang. Polisi Segera Siapkan Operasi
BACA JUGA:Sesalkan dan Prihatin Beruntunnya Pembunuhan, Pengamat Sosial Sebut Dominan Faktor Ekonomi