Penaggung Jawab dan pengelola Agrowisata Sindang Panjang Tanjung Sakti, Ahmad Barmawi, menyampaikan momen liburan ini untuk pengunjung mencapai 2.000 lebih. Pengunjung selain bisa menikmati wahana yang ada. Juga disediakan penginapan dan home stay.
"Kalau penginapan sekitar Rp250 ribu. Kalau untuk homestay sekitar Rp50ribu per malam. Homestay ada di sekitar agrowisata," sampainya.
Tak mau kalah, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) juga memiliki objek wisata andalan Gua Putri di Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji Kabupaten OKU.
Di kawasan objek wisata Gua Putri juga terdapat Gua Harimau yang menjadikan kawasan Gua Putri menjadi cagar budaya nasional. Selain menawarkan panorama alam gua yang eksotik, juga memiliki Gua Harimau yang menjadi tempat temuan rangka manusia berusia ribuan tahun.
Untuk menuju Objek wisata ini, dari pusat kota Baturaja ini bisa ditempuh dalam jarak sekitar 36 Km. Serta di kawasan tersebut sudah memilliki Musium Gua Harimau. Namun sayangnya Musium Gua Harimau ini meski sudah selesai dibangun, belum diresmikan operasionalnya sampai sekarang.
Sekretaris Disparbud OKU Feri Iswan menyampaikan untuk peningkatan kunjungan wisata di Gua Putri, berharap pengelola perlu melakukan inovasi. "Seperti mengadakan event yang menarik," ujar Feri Iswan.
Sehingga bisa menarik kunjungan wisatawan untuk datang berkunjung ke objek wisata Gua Putri. Disebutnya, dengan adanya tim yang mengelola objek wisata Gua Putri bisa dilakukan pengawasan, pembinaan, dan pemantauan.
Khususnya di sekitar kawasan destinasi objek wisata. Artinya, kata dia, setiap objek wisata yang dibawah pengelolaan pemerintah ada petugas yang mengawasi. Sehingga ketika ada sesuatu di lokasi objek wisata, bisa cepat bergerak.
Terpisah, Koordinator Pengelola Gua Putri, Erlan, mengatakan, pada saat libur Natal jumlah pengunjung di Gua Putri mengalami peningkatan dibanding hari biasa. "Ada peningkatan jumlah pengunjung yang datang," ujarnya, kemarin (26/12).
Disebutnya, kunjungan wisatawan saat hari libur Natal seperti pada Minggu 25 Desember ada sebanyak lebih kurang 200 orang. Dengan jumlah kendaraan roda empat sebanyak 25 orang, dan roda dua sebanyak sekitar 20 unit kendaraan.
Sementara itu, Pemkab Muara Enim telah mempersiapkan pelayanan kepada pengunjung. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Muara Enim, Isdrin mengatakan Pemkab Muara Enim sudah menyurati pengelola objek wisata dimana ada tiga hal inti yang ditekankan.
"Yakni pelayanan, keamanan dan lalu lintas, itu jelas harus dipersiapkan karena banyaknya pengunjung pasti akan berpengaruh ke tiga poin itu," ungkapnya.
Terlepas dari itu, Pemkab tentunya akan mempersiapkan terutama dalam hal promosi. "Muara Enim kalau dari aset pemda itu ada Objek Wisata Bedegung, aksesnya sekitar dua jam perjalanan dari Kota Muara Enim, fasilitas jelas sudah memadai," tuturnya.
Menurutnya, objek wisata lain yang bisa dikunjungi misalnya Danau Shuji yang ada di Lembak, Pinang banjar di Gelumbang, Plumeria di Kota Muara Enim, Museum Batu Bara yang ada di Tanjung Enim. "Aksesnya semuanya sudah baik, karena yang namanya objek wisata itu bukan hanya dipersiapkan saat libur saja tapi sepanjang waktu," ungkapnya.
Owner Objek Wisata Danau Shuji, Bob Permana, mengatakan sudah mempersiapkan objek wisata Danau Shuji dengan berbagai fasilitas pendukungnya. "Sudah kami persiapkan, kalau akses jalan sudah bagus sekarang," terangnya.
Terkait pengunjung, lanjutnya, di hari libur biasanya sekitar 500-1.000 pengunjung dalam sehari. "Bisa lebih dari itu, oleh karennya kami juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengamanan dan juga dinas kesehatan yang pasti selain pelayanan juga harus menjamin keamanan dan kesehatan pengunjung," tukasnya.