Lanjut kata dia, jika dulu ada ratusan pengujung yang lalu lalang dan membeli pakaian di toko. Namun kini kadang sehari kadang satu dua pengujung yang lewat, terkadang tidak ada pembeli.
"Iya kadang dalam seminggu hanya beberapa pengunjung yang mampir untuk membeli di toko saya ini. Namun bahkan pernah dalam satu bulan itu tidak ada pengujung yang membeli di toko saya," ceritanya.
Ia juga mengaku, bila banyak pembeli memilih untuk berbelanja di e-commerce karena memiliki beberapa keunggulan. Dimana para konsumen diberikan kemudahan, kecepatan dan harga yang lebih murah.
"Selain itu, barang-barang dapat dilihat oleh konsumen sambil rebahan di rumah. Serta harga yang ditawarkan di e-commerce jauh lebih murah dari pada harga pasar. Hal inilah, yang mengalahkan pembeli untuk ke pasar untuk berbelanja kebutuhan pakaian," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Joko pedagang pecah belah, menyampaikan bahwa tidak banyak pembeli yang berbelanja di toko miliknya.
Hal ini juga berkaitan dengan harga jual komoditas pertanian. Dimana jika harga jual komoditas pertanian bagus maka daya beli masyarakat juga tinggi.
"e-Commerce ini juga salah satu rentetan imbas sepinya pengujung di pasar. Harga jual komoditas pertanian yang turun juga mempengaruhi pembeli," pungkasnya. (Holid)