BATURAJAM, SUMATERAEKSPRES.ID – Masuk musim penghujan masyarakat diimbau untuk mewaspadai berjangkitnya kasus demam berdarah dengue (DBD). Termasuk penularan penyakit DBD yang menular melalui perantara nyamuk aedes aegypti.
Untuk di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), sudah ada 1 orang anak yang meninggal dunia karena diduga terjangkit DBD. Kondisi di rumah sakit dr Ibnu Sutowo Baturaja sendiri menurut direktur RSUD dr Ibnu Sutowo Baturaja dr Rynna Dyana MKM banyak anak yang dalam kondisi perawatan.
"Ruang perawatan anak kondisinya saat ini penuh," kata dr Rynna. Dari hasil pemeriksaan laboratorium, sebutnya, tubuh anak yang dirawat rata rata banyak yang trombositnya turun. Hanya saja mengenai jumlahnya dr Rynna mengatakan tidak hafal.
Meski ada hasil labor trombosit turun, dr Rynna mengatakan, belum bisa memastikan kalau kasusnya sebagai kasus DBD. Tapi yang jelas banyak yang masuk sebelumnya setelah sempat dirawat di rumah. "Saya tidak bisa mengatakan itu pasti kasus DBD," ujarnya.
BACA JUGA:Nah Loh! Bawaslu Ogan Ilir Periksa Video Viral Oknum Kades, Ini Pasal dan Hukumannya
Karena pasien anak banyak, lanjut dr Rynna, sebagian pasien anak dimasukan ke dalam ruangan VIP, dengan biaya sebagian pasien BPJS kesehatan tanpa memandang kelas. Sebab pertimbangan rumah sakit tidak boleh menolak pasien.
"Saat ini saja sudah ada sebanyak 6 pasien anak BPJS kesehatan yang masuk ke ruang VIP," ujarnya.
Tapi saat ini sudah selesai. Jadi nanti kalau ada anggota keluarga atau kerabat yang masuk ke rumah sakit. Ini bisa menjadi informasi.
Pasien yang masuk tetap akan diusahakan untuk mendapat perawatan. Walaupun kondisi ruang perawatan anak penuh pasien. Yang penting dipisah antara penyakit infeksi dan non infeksi.
Meski penuh menurut dr Rynna pasien tidak sampai dirawat di koridor. Jadi tetap dalam ruangan perawatan.
Ati, usai mengantar pasien anak di RSUD dr Ibnu Sutowo Baturaja membenarkan kalau ruang kamar perawatan anak di RSUD dr Ibnu Sutowo Baturaja.
"Tadi mengantar anak tetangga masuk rumah sakit. Kata perawat kamar perawatan anak memang penuh," ujarnya. (bis/lia)