JAKARTA,SUMATERAEKSPRES.ID - Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) dilibatkan dalam penyelidikan kasus tewasnya petugas Rudenim Imigrasi Jakarta Barat, Tri Fattah Firdaus (23). Menganalisa korban, dan memeriksa tersangka Kim Dal Joong.
Apsifor mendapat kesimpulan bahwa korban tidak melakukan bunuh diri, yang awalnya diebut terjatuh dari lantai 19 apartemen di Ciledug, Tangerang, Oktober 2023 lalu.
"Tidak ditemukan indikasi adanya Fattah bunuh diri," kata anggota Apsifor, Lucy Lidiawati Santioso, hadir dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 18 Desember 2023.
Apsifor melakukan pemeriksaan psikologi forensik dengan mewawancarai keluarga Fattah. Didapat informasi bahwa Fattah selama hidupnya baik-baik saja, anak yang baik, dan anak yang berbakti sama orang tua.
BACA JUGA:Polisi Pastikan Oppa Korea Bunuh Petugas Rudenim Imigrasi dengan Keji, Bukan Bunuh Diri
BACA JUGA:Gawat, Dalam 1 Minggu Terjadi 3 Pembunuhan di Palembang. Polisi Segera Siapkan Operasi
Apsifor juga memeriksa warga negara (WN) Korea Selatan (Korsel) Kim Dal Joong, yang ada di lokasi saat korban jatuh dari apartemen dan ditemukan tewas.
Setidaknya ada 5 saksi yang dimintai keterangan terkait sosok Kim. Apsifor juga mendalami rangkaian peristiwa sebelum dan interaksi korban dengan Kim.
Termasuk Apsifor mendatangi TKP untuk melakukan analisis tingkah laku dari para pihak di TKP.
"Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, kami jelaskan sebagai berikut, bahwa saudara Kim memiliki kompetensi psikologi yang memadai untuk mengikuti proses peradilan,” katanya.
BACA JUGA:8 Tempat Terpanas di Dunia, Wilayah Nomor 5 Suhunya Bisa Membunuh Bakteri, Ngeri!
BACA JUGA:Sesalkan dan Prihatin Beruntunnya Pembunuhan, Pengamat Sosial Sebut Dominan Faktor Ekonomi
Termasuk untuk memberikan keterangan dan mempertanggungjawabkan tindak pidana yang disangkakan terhadap dirinya.
“Dalam rangka perilaku agresivitas berkonten kekerasan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang," kata Lucy.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, Kim memiliki perilaku agresif. Perilaku agresif tersebut terkait dengan konsumsi minumal beralkohol (mikol).
"Saudara Kim secara sadar memiliki perilaku agresifitas yang memiliki hilangnya kesadaran atau hilangnya pengendalian diri. Terdapat faktor risiko yang bersangkutan melakukan kembali perilaku agresif bermuatan kekerasan untuk ke depannya," beber Lucy.
"Jadi dari kasus ini kami bisa mengimbau bahwa mengajak masyarakat untuk lebih waspada terkait perilaku penggunaan alkohol, karena akan meningkatkan perilaku agresi itu sendiri," imbau Lucy.
BACA JUGA:Pelaku Mayoritas Ibu, Motif Kesal-Depresi, Beberapa Kasus Orang Tua Bunuh Anak di Sumsel
Terkait minuman alkohol yang dikatakan Apsifor, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, menjelaskan kronologisnya.
Kata Hengki, memang ada aktivitas minum-minum sebelum Tri Fattah ditemukan tewas setelah jatuh dari apartemen dihuni WN Korea Selatan bernama Kim Dal Joong.
"Bahwa kejadian ini diawali adanya peristiwa awal dimana korban bersama rekannya sesama pegawai Imigrasi, menjemput 2 orang yang ada di apartemen itu atas nama Hendar dan Kim Dal Joong, kemudian mereka ke tempat hiburan malam," urai Hengki.