BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID – Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Banyuasin harus menunda pemberian bonus bagi atlet Banyuasin.
Para atlet peraih medali pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV dan Peparprov Lahat 2023 harus bersabar menerima reward dari Pemkab Banyuasin.
"Sebenarnya Tahun 2023 ini sudah dianggarkan, akan tetapi dananya kurang mencukupi. Karena atlet yang mendapat medali banyak," kata HM Yusuf, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Banyuasin.
Anggaran bonus untuk atlet pada Tahun 2023 ini sebesar Rp250 juta, sedangkan keperluan anggaran untuk atlet yang telah meraih prestasi baik itu emas, perak dan perunggu sekitar Rp1,5 miliar. "Kurang lebih Rp1,5 miliar, " jelasnya.
BACA JUGA:Turnamen Esport Mobile Legend se-Sumatera, Cara Tri Manjakan Pelanggan dan Mencetak Atlet Baru
BACA JUGA:Muba Bagikan Bonus Atlet dan Pelatih
Oleh karena itu pejabat Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam menginstruksikan kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemerintah Kabupaten Banyuasin agar bonus itu dianggarkan pada Tahun 2024 mendatang. "Sesuai kebutuhan atlet, " terangnya.
Dengan ditunda pemberian bonus itu, Yusuf mengungkapkan agar kepada atlet penerima medali agar untuk bersabar. "Pasti bonusnya akan dicairkan, “ tukasnya.
Diketahui, sebanyak 85 atlet penyumbang medali baik di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV dan Peparprov Lahat 2023 menagih janji tersebut. "Ini sudah akhir tahun, tapi bonus kami tidak kunjung diberikan oleh Pemkab Banyuasin, "kata seorang atlet yang enggan disebutkan namanya.
BACA JUGA:Fokus Pembinaan Atlet Junior
BACA JUGA:4 Atlet peraih Emas Terbanyak dalam satu Olimpiade, Siapa saja?
Ia menilai dengan belum juga dibayarnya bonus seperti yang telah dijanjikan itu, merupakan bukti tidak ada kepedulian Pemkab Banyuasin terhadap atlet yang sudah berjuang mengharumkan nama Kabupaten Banyuasin.
Herman Toni Ketua KONI Banyuasin mengatakan Pemkab Banyuasin sempat akan memberikan bonus kepada atlet dengan dana Rp250 juta. "Tapi itu terlalu kecil hanya Rp2 juta per atlet, "katanya. (qda/nan/)