LAHAT,SUMATERAEKSPRES.ID - PJ Bupati Lahat M Farid resmi dikukuhkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting bersama Pj TP PKK Lahat Aditya Trinia Apriliani sebagai Bunda Asuh Anak Stunting oleh Kepala BKKBN RI di Palembang, Kamis (14/12).
Diakuinya, awalnya stunting di Kabupaten Lahat cukup tinggi. Dari data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementrian Kesehatan untuk Kabupaten Lahat pada tahun 2018 di kabupaten Lahat mencapai 48,1 persen.
Selanjutnya, beberapa program dilaksanakan Pemda Lahat di zaman Cik Ujang-Haryanto upaya penanganan stunting oleh beberapa OPD serta stakeholder termasuk perusahaan di Lahat menghasilkan dari SSGI pada 2022 turun mencapai 19 persen.
"Ya ada tren penurunan kondisi perkembangan Stunting di Kabupaten Lahat tiap tahunnya. Pola bapak asuh juga berjalan," ujar Kadis Dalduk - KB Lahat Ujang Kurniawan melalui Kabid Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Sulfi Wartini Kamis (14/12).
BACA JUGA:Langsung Pimpin Apel Gabungan, Hari Pertama Kerja di Pemkab Lahat
BACA JUGA:Mengenal Lebih Jauh, Sosok Muhammad Farid, S.STP., M.Si, Resmi Dilantik Jadi Pj Bupati Lahat
Dijelaskannya, hasil survey SSGI, pada tahun 2018 di kabupaten Lahat 48.1% . Lalu pada tahun 2019 di Kabupaten Lahat 29.5%. Pada tahun 2021 di kabupaten Lahat 22.4%.
Kemudian pada tahun 2022 di kabupaten Lahat 19.0%. "Untuk Hasil Survey Kesehatan Indonesia tahun 2023 belum keluar hasilnya. Dari jumlah yang diukur dan timbang 23.010 bayi," tambahnya.
Sementara Pj Bupati Lahat Muhammad Farid menambahkan dari data tersebut sudah terlihat adanya keberhasilan intervensi yang sudah dilaksanakan di Kabupaten Lahat.
Oleh tim percepatan penurunan stunting, lintas sektor, dan CSR perusahaan dengan peran serta masyarakat.
BACA JUGA:Hari Pertama Kerja Pj Bupati Lahat: Pimpin Apel Gabungan, Langsung Bahas 2 Hal Ini!
BACA JUGA:Kemenag Lahat Ungkap Estimasi Jumlah Calon Jamaah Haji Lahat 2024. Segini Jumlahnya!
"Mudah-mudahan hasil Survey Kesehatan Indonesia dapat turun lagi dari tahun 2022 dan tercapai di tahun 2024 sesuai dengan target 14 persen," ujar PJ Bupati Lahat Muhammad Farid, Kamis (14/12).
Dijelaskannya, penanganan stunting di Kabupaten Lahat, diantaranya melalui pembinaan, penyuluhan, pemberian makanan tambahanan seperti roti balita, susa balita, tablet tambah darah pada ibu hamil.
Bantuan closed, pengawasan air bersih, kelas ibu hamil, refitalisasi posyandu. Juga ada program Intervensi sensitif yang dilakukan oleh OPD lain. Seperti Dinas PUPR menyediakan air bersih, Dinas PMDES melakukan kader pembangunan manusia.
Lalu, Dalduk dan KB melakukan Dapur Dasyat, Bina Keluarga Balita. Kemudian Dinas Perikanan Lahat seperti bantuan bibit ikan, program gemar makan ikan. "Dan program-program lain untuk mengatasi stunting yang dilakukan 17 OPD terkait," sampainya.
BACA JUGA: Luas Perkantoran Baru Pemkab Lahat di kawasan Lahat Selatan Berkurang
BACA JUGA:Bekarang Bersama Bupati, Ajak Masyarakat Panen Ikan Ramah Lingkungan di Lahat
Ditambahkannya, melihat perjalanan data dari Balita stunting di Kabupaten Lahat. Dirinya patut bersyukur bahwa prevalensi stunting pada Balita di Kabupaten Lahat selalu menurun dari tahun ke tahun.
Namun demikian lanjut dia, bila kita tidak melakukan tindakan nyata dalam upaya menanggulangi masalah penting ini maka Kabupaten Lahat akan dapat meningkat di tahun-tahun yang akan datang.
"Penting adanya gotong royong dan kerja bersama pada program penurunan angka stunting pada balita karena tanpa kerja sama mustahil bisa berjalan dengan baik," tegasnya.
Muhammad Farid juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi pada program penurunan stunting khususnya di Kabupaten Lahat ini.
"Saya turut berbahagia, penghargaan dan apresiasi saya sampaikan pada seluruh bapak ibu yang sudah berpartisipasi pada program percepatan penurunan stunting," ungkapnya.(gti)