Polisi Masih Dalami Motif Pembunuhan
KAYUAGUNG - Duel maut yang diawali dengan saling tantang untuk berkelahi melalui Facebook antara Lukman Sugandi (41) dan Ebit (41) berakhir tragis. Kedua terlibat perkelahian serius menggunakan senjata tajam.
Akibatnya, salah satu tewas. Korban Ebit tewas bersimbah-kan darah di lokasi kejadian, tepatnya akses Jalan PT WAJ Desa Ulak Depati, Kecamatan Pampangan pada Kamis (30/11) akibat sabetan senjata tajam.
BACA JUGA:Penghargaan Dicapai Jadi Tanggung Jawab
BACA JUGA:Gulung Komplotan Perampok, Diganjar Pin Emas
Di hadapan polisi, pelaku Lukman Sugandi alias Unyil mengakui pembunuhan terhadap Ebit. “Khilaf, Pak. Dia di Facebook menantang keluarga aku untuk berkelahi,” akuinya.
Tersangka Lukman mengatakan dirinya dan korban sudah saling kenal dan sama-sama satu kampung. “Saya sangat menyesal sekali atas apa yang terjadi dan saya juga meminta maaf kepada keluarga Ebit,” terangnya kemarin (4/12).
Berawal saling tantang tersebut, lanjut tersangka Lukman, mengajak korban Ebit bertemu di lokasi yang ditentukan. Setelah keduanya bertemu terjadilah perkelahian menggunakan senjata tajam jenis golok. “Iya kami bekelahi. Saya pakai cerulit, dia (Ebit, red) pakai golok. Dan, dia (Ebit) luka serius dan akhirnya meninggal,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kasatreskrim Polres OKI, Iptu Wahyudi didampingi Kapolsek Pampangan, AKP Tarmizi menjelaskan, kalau menurut penuturan pelaku Lukman, ditantang korban Ebit. Sehingga terjadi saling balik menantang untuk berkelahi.
“Jadi bertemulah di TKP sehingga mereka berkelahi dan menyebabkan korban meninggal dunia,” bebernya. Karena perbuatannya, pelaku Lukman dalam waktu kurang dari 24 jam setelah kejadian berhasil dibekuk polisi.
“Tersangka Lukman ini dikenakan Pasal 338 KUHP dengan ancaman 9 tahun penjara,” tuturnya. Meski demikian, lanjutnya, polisi masih mendalami motif pembunuhan tersebut lebih lanjut.
Iptu Wahyudi mengatakan telah diamankan senjata tajam milik pelaku Lukman berupa celurit. Kemudian satu helai baju milik korban, celana milik korban.
Sementara itu, Niswani istri korban Ebit mengaku mengenal pelaku Lukman karena satu desa. “Keluarga Ebit minta Lukman (pelaku, red) dihukum sesuai dengan perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa suami saya,” tuturnya. (uni)