“Masyarakat sudah dibagi masker dan diingatkan agar tetap di dalam rumah,” ulas Ade.
Selain di Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, hujan abu vulkanik juga dilaporkan terjadi di wilayah Kecamatan Sungai Pua.
BACA JUGA:SBY ”Turun Gunung”, Pengurus Daerah Makin Semangat
BACA JUGA:Upaya Pelestarian Satwa Liar: 78 Burung Dilepasliarkan di Kawasan Gunung Raya
“Hujan abu di Sungai Pua tidak terlalu pekat. Karena arah angin ke menuju ke Canduang,” ungkap Ade.
Hingga siaran pers ini diturunkan, Tim BPBD Kabupaten Agam bersama PMI terus menyisir Kecamatan Sungai Pua dan Canduang, guna antisipasi, kaji cepat dan berkoordinasi dengan para wali nagari.
“Belum ada laporan mengenai dampak korban jiwa maupun kerugian material dan aktivitas masyarakat tidak terganggu,” pungkasnya.
Status Level II atau Waspada
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, PhD, menjelaskan dari laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), gejala peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Marapi dapat terjadi erupsi bersifat eksplosif ini sudah berlangsung sejak Januari 2023.
Oleh karenanya status tetap di level II (level Waspada), karena sewaktu-waktu dapat erupsi seperti yang terjadi hari ini.
Di sisi lain, secara intrumental ada peningkatan sedikit dan itupun hanya alat yang di puncak yang merekam, yang mana berarti sumber tekanan relatif dekat puncak/kawah.
Sebelumnya, berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh hingga 16 November 2023, maka tingkat aktivitas Gunung Api Marapi masih tetap pada Level Il (Waspada) dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini.
BACA JUGA:Gelar Operasi Bibir Sumbing dan Katarak Gratis
BACA JUGA:Tips Memilih Velg Mobil yang Baik
Sehubungan dengan itu, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan melakukan kegiatan pada radius 3 km dari kawah/puncak.
Masyarakat yang ada di sekitar Gunung Marapi diharapkan tenang tidak terpancing isu- isu tentang letusan Gunung Api.Marapi.