Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak abu vulkanik bagi kesehatan.
BACA JUGA:Sekolah, Puskesmas hingga Jalan Kabupaten Banyak Belum Disertifikasi
BACA JUGA:Mobil untuk Operasional Ponpes
Mengamankan sarana air bersih serta membershkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
PVMBG-Badan Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BNPB, BPBD Provinsi Sumatera Barat, BPBD Kabupaten Agam, dan BPBD Kabupaten Tanah Datar dalam memberikan informasi tentang aktivitas Gunung Marapi.
Rentetan Kejadian Erupsi Gunung Marapi
Gunung Marapi menjadi salah satu gunungapi yang paling aktif di Pulau Sumatera.
Berdasarkan catatan kejadian, gunung api ini pernah erupsi pada 8 September 1830 dengan mengeluarkan awan yang berbentuk kembang kol abu-abu kehitaman dengan ketebalan 1.500 m di atas kawahnya, disertai dengan suara gemuruh.
Kemudian pada 30 April 1979, disebutkan 60 orang meninggal dunia akibat letusan Gunung Marapi. Termasuk dilaporkan 19 orang pekerja penyelamat terperangkap oleh tanah longsor.
BACA JUGA:Air Suci Gunung Dempo menuju Mabes Polri
BACA JUGA:58 Pendaki Gunung Tersambar Petir
Memasuki akhir 2011 hingga awal 2014, Gunung Marapi menampakkan peningkatan aktivitasnya melalui letusan yang menyemburkan abu dan awan hitam.
Menurut catatan di akhir 2011, semburan abu terbawa angin hingga mencapai Kabupaten Padang Pariaman.
Pada 26 Februari 2014, Gunung Marapi kembali meletus pukul 16.15 WIB, melepaskan beberapa material hingga ke wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar.
Selanjutnya 7 Januari 2023, Gunung Marapi mengalami erupsi pada pukul 06.11 WIB.