Harga CPO Masuk Bursa Lokal

Rabu 01 Feb 2023 - 21:28 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

Bangga Daulat Negara

PALEMBANG - Pemerintah telah membentuk badan pengawas perdagangan berjangka komoditi (Bappebti). Dalam rangka membuat harga acuan crude palm oil (CPO) ke bursa berjangka lokal.

Program itu pastinya, disambut pengusaha dan petani di Provinsi Sumsel. Hal ini dikatakan, H Rudi Arpian SP MSi, Analis PSP Ahli Madya Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel, kemarin (1/2).

Menurutnya, dengan adanya acuan harga CPO ke bursa berjangka lokal bakal memberikan kepastian harga sawit bagi pelaku usaha dan petani Sawit." Hal ini berbeda jika mengacu pada harga di luar negeri.  Yang bergantung pada situasi negara luar," tegasnya.

Sebagai contoh, diakuinya, jika permintaan tinggi (demand,red) tapi bursa Rotterdam membuat harga rendah. " Kita sangat dirugikan selama ini," jelasnya.

Selama ini, lanjutnya, pelaku industri sawit dunia, termasuk Indonesia merujuk ke dua bursa utama MDEX di Malaysia dan Rotterdam Belanda. "Kita sebagai produsen minyak sawit terbesar dunia,  tidak memiliki harga acuan sendiri," ungkapnya.

Bahkan, komoditi karet dan kopi Indonesia masih memakai harga acuan negara lain. Baru harga acuan komoditas timah saja, yang sudah dimiliki Indonesia. Mudah mudahan dengan  segala kewenangan yang dimiliki Indonesia bisa menentukan harga CPO, Karet dan Kopi melalui bursa berjangka lokal.

" Kebanggan dan kedaulatan negara, bila sudah bisa menentukan harga jual komoditas yang ada," bebernya. Dirinya berharap UU Nomor 32 tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi bisa diwujudkan tahun 2023.

Kasi Agro Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sumsel, M Rizal Umat ST MBA, mengaku salut kinerja pemerintah, dalam memperjuangkan harga komoditas kelapa sawit.

" Dipastikan harga kelapa sawit, trendnya akan naik," ucapnya. Terlebih jika nantinya harga CPO, bisa ditentukan sendiri.

Terkait pembentukan badan pengawas perdagangan berjangka komoditi (Bappebti), disambut baik Ketua Bidang Ketenagakerjaan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumsel, Sumarjonono Saragih.

Menurutnya, ini adalah impian lama GAPKI memiliki dan menjadi acuan harga minyak sawit dan turunannya. “Tapi kita tak pernah serius mewujudkanya. Ini momentum yang tepat untuk mewujudkannya. Ini adalah momentum yang tepat untuk mewujudkannya,” ujar Sumarjono singkat. (yud/iol/lia)

Tags :
Kategori :

Terkait