INDRALAYA - Lahan rawa yang berpotensi jadi persawahan padi di Ogan Ilir akan dilakukan optimalisasi. Hal ini bertujuan agar terjadi peningkatan produksi dari indeks pertanaman padi. Beberapa waktu lalu, Mentri Pertanian RI Dr Ir H Andi Amran Sulaiman, M.P sempat meninjau jalannya program optimalisasi lahan persawahan di Pemulutan, Ogan Ilir.
Pemanfaatan dan pengembangan lahan rawa dioptimalkan sebagai alternatif peningkatan produksi padi. "Optimasi lahan rawa lebak mineral telah dibuka oleh petani seluas 2.199 ha. Serta dengan panjang tanggul yang akan dibuat sepanjang 23 km, baru selesai sepanjang 8 km," ungkap Wakil Bupati Ogan Ilir, Ardani.
Selanjutnya, kementan akan mendukung dengan memberikan bantuan berupa excavator, traktor dan alsintan lainnya. Selaras dengan itu, pembuatan tata kelola air dan perbaikan infrastruktur irigasi perlu diperhatikan dalam pengelolaan lahan rawa.
Optimalisasi lahan tersebut, dimulai dari fokus lahan di kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir. Ada sekitar 95.559,97 hektar lahan rawa lebak di Ogan Ilir. Berdasarkan hasil survei Investigasi dan Desain (SID), optimalisasi lahan rawa 2023 akan digarap di 18.000 ha. Kemudian, pengerjaaanya akan di lanjutkan di 2024 dengan dibagi pada tahap pertama, 9.000 ha dan tahap kedua 9.000 ha.
Konstruksi optimalisasi lahan rawa pada taun 2023- 2024 terbagi dalam beberapa kegiatan. "Mulai dari pembangunan atau rehabilitasi tanggul, pintu air, saluran irigasi dan drainase," jelasnya.
Lalu, pengadaan pompa air, pipa, gorong-gorong, jembatan usaha tani, hingga penyiapan dan pengolahan penanaman. "Langkah awal peningkatan produksi padi akan ditempuh dengan peningkatan luas tanam melalui peningkatan indeks pertanian (IP). DIdukung dengan program optimalisasi lahan, antara lain penataan tanggul, pembangunan pintu-pintu air, pompanisasi dan lain-lain," ungkapnya. (dik)