Kendalikan Hama Walang Sangit di Persawahan
HAMA: Inilah hama walang sangit yang dapat menyebabkan beras yang dihasilkan menjadi berkualitas buruk, mengapur, dan berubah warna. FOTO: ANDIKA/SUMEKS--
OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID - Walang sangit (Leptocorisa oratorius) adalah hama yang sangat merusak tanaman padi.
Walang sangit menyerang tanaman padi dengan menghisap cairan dari tangkai bunga dan bulir padi pada fase pengisian dan pemasakan.
BACA JUGA:Walang Sangit Sawah, Predator Alami Bantu Pencegahan
BACA JUGA:Rekomendasikan Perangkap Walang Sangit
Hal ini menyebabkan bulir padi tidak terisi dengan sempurna atau bahkan menjadi hampa. Serangan walang sangit dapat menyebabkan beras yang dihasilkan menjadi berkualitas buruk, mengapur, dan berubah warna.
Mengantisipasi serangan hama tersebut. Petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) Ogan Ilir, Desi Dwi Juliana SP melalukan monitoring OPT pada pertanaman padi. Berlokasi di desa Ulak Bedil Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir.
"Kami melakukan monitoring pada luasan hamparan 10 Ha dengan umur tanaman 65 hst hingga panen. Memiliki varietas yang ditanam yakni Lokal.
Sedangkan OPT yang ditemukan yaitu Walang Sangit dengan luas serangan 0,5 ha dan intensitas 4,4 persen," ujarnya.
Desi menjelaskan, walang sangit (Leptocorisa oratorius) adalah serangga pengganggu atau hama yang sering merusak tanaman padi.
Walang sangit menyerang dengan cara menghisap cairan bulir padi yang menyebabkan bulir menjadi tidak berisi.
"Gejala serangan dapat kita lihat dengan ciri adanya bintik hitam pada bulir padi akibat tusukan walang sangit. Serangan yang berat dapat menyebabkan turunnya hasil produksi tanaman," jelasnya.
Sedangkan musuh alami yang ditemukan yaitu Capung dan Laba-laba. Pihaknya merekomendasikan kepada petani untuk dilakukan pemasangan perangkap Walang Sangit dari botol bekas air mineral dengan bangkai Keong Mas atau dengan terasi.
Penanganan juga dapat dilakukan dengan pengendalian menggunakan APH Beauveria bassiana.
Apabila serangan telah melewati ambang ekonomi, lakukan pengendalian dengan pestisida berbahan aktif BPMC. Kemudian melakukan sanitasi lahan dan pengamatan rutin untuk memantau perkembangan OPT.