PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID – Penyebab kematian anggota Raider 200/BN Prada Jefriando Simatupang, masih misteri.
Kabar terbaru, hasil autopsi jenazahnya yang telah dilakukan di RS Bhayangkara M Hasan Palembang pada Rabu malam (15/11), sudah keluar.
Itu diungkapkan kuasa hukum dari keluarga mendiang Prada Jefriando Simatupang, Aleston Manurung SH, kepada awak media, Jumat sore (24/11).
“Hasilnya ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan tumpul di kepala korban berupa memar, lecet, robek pada kepala, bahu, dan retak pada tulang tengkorak,” kata Aleston Manurung SH, kemarin.
Tidak iu saja, Aleston juga menyebut ada ditemukan tanda pendarahan di bawah selaput.
BACA JUGA:Bukan Lakalantas, Ini Penyebab Tewasnya Prada Jefriando yang Dibantah Keluarga dan Kuasa Hukum
BACA JUGA:Tunggu Hasil Autopsi Prada Jefriando Simatupang, Keluarga Nilai Kematiannya Tak Wajar
“Dan juga dari hasil autopsi ditemukan tanda mati lemas," tambah Aleston.
Meski begitu, lanjut Aleston, pihaknya masih harus berkoordinasi dengan dokter forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang, atas hasil autopsi tersebut.
Prada Jefriando Simatupang semasa hidup. -FOTO: IST-
Apalagi katanya, berdasarkan hasil autopsi ada indikasi ancaman benda tumpul.
“Namun demikian, ini harus dikoordinasikan dengan dokter,” imbuhnya.
BACA JUGA:Tunggu Berkas Perkara Tersangka Ketua KPK Firli Bahuri, Kejati DKI Jakarta Siapkan 4 Jaksa Peneliti
BACA JUGA:Ketua KPK Firli Bahuri Praperadilankan Kapolda Metro Jaya, Tidak Diterima Dijadikan Tersangka
Aleston melanjutkan, pihaknya juga telah mengikuti gelar perkara oleh pihak Polrestabes Palembang dan melihat hasil rekaman CCTV.
"Namun kami heran, kenapa korban memakai baju putih. Sedangkan kami lihat terakhir itu memakai baju berwarna hitam,” ucapnya.