Cerita Mukardi, Tokoh Pendidikan Pendiri 28 Sekolah untuk Daerah Terpencil
SUMATERAEKSPRES.ID - Mukardi dinobatkan sebagai Tokoh Pendidikan oleh masyarakat dan Muhammadiyah. Ini karena kiprahnya yang ikhlas mendirikan dan mengajar di daerah-daerah pelosok demi anak bangsa. Bahkan, kini sudah 28 sekolah ia dirikan, tepatnya di Muara Padang.
Ibnu Holdun – PALEMBANG
SELINTAS melihat Mukardi, bapak tiga orang putra ini biasa saja. Berkulit hitam dan sedikit pendiam seperti orang desa pada umumnya, namun yang buat Mukardi berbeda yakni kiprahnya membangun dunia pendidikan dari sekolahnya.
Ia sendiri merupakan Aparatur Sipil Negara atau PNS guru yang mengajar di SDN 4 Muara Padang, Kabupaten Banyuasin.
Melihat dunia pendidikan di desanya yang masih minim fasilitas membuat ia galau. “Siswa-siswa bersekolah harus jalan kaki dengan jarak puluhan kilometer. Namanya sekolah negeri mana ada yang dekat. Semuanya jauh dari desa. Kadang kita sedih dan kasihan melihat anak-anak itu menempuh jarak yang jauh. Belum lagi mereka memang tidak ada biaya untuk pendidikan," kata warga Desa Sidomulyo, Jalur 20, Kecamatan Muara Padang ini.
BACA JUGA:Guru Tak Tergantikan, Zulinto: Kesejahteraan Sangat Penting
BACA JUGA:TKD Prabowo - Gibran Sumsel Resmi Daftarkan Kepengurusan
Naluri guru dan orang tua yang dimiliki Mukardi ini pada akhirnya ia terbersit mendirikan sekolah swasta di lingkungan tempatnya tinggal.
Berbekal pengalaman seorang guru dan keyakinannya akan lembaga pendidikan Muhammadiyah, Mukardi dengan semangat tinggi mendirikan sekolah. Mulanya tahun 1995 ia mendirikan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) atau SMP Muhammadiyah.
"Karena SMP negeri yang ada tidak dapat tertampung lagi siswanya, saya tergerak mendirikan SMP Muhammadiyah. Untuk merintis pendidikan ini saya menggunakan rumah warga," jelasnya. Baru tahun 2002, ia mulai mendirikan sekolah setingkat taman kanak-kanak Aisyah dan kini mencapai hingga 20 unit di Kecamatan Muara Padang.
Dalam merintis pendirian sekolah, Mukardi sama sekali tidak mendapat suntikan dana dari pemerintah atau lembaga.
BACA JUGA:Guru di OKU Timur Ini Harus Melewati Jalan Berlumpur dan Hewan Buas Demi Mengajar, Siapa Dia?
"Dana saya kumpulkan dari teman-teman saja. Jadi bentuknya keprihatinan bersama agar anak-anak dapat bersekolah. Kita dirikan sekolah yang tidak jauh dari permukiman warga sehingga ketika berjalan kaki pun anak-anak tidak kejauhan," jelasnya.