"Kita harus siap untuk melakukan serangan. Tujuan kami adalah menghancurkan Lebanon, Trans-Yordania, dan Suriah. Titik lemahnya adalah Lebanon, karena rezim Islam adalah rezim yang dibuat-buat dan mudah dirusak oleh kita."
2. Golda Meir
Meir menjabat sebagai Perdana Menteri Israel pada tahun 1969-1974. Saat melihat dua tahun perang Arab-Israel pada tahun 1967, wanita itu pernah menyatakan bahwa tidak ada yang namanya orang Palestina.
"Tidak ada yang namanya orang Palestina," katanya dalam sebuah wawancara dengan The Sunday Times.
3. Shimon Peres
Peres menjabat sebagai Primer Israel pada tahun 1984-1986 dan 1995-1996. Menurut majalah Time, Peres adalah bagian dari pemerintahan yang mendirikan kampung ilegal pertama di Tepi Barat Palestina setelah perang tahun 1967 yang telah menelan begitu banyak tanah Palestina.
Dia menentang penyerahan wilayah mana pun yang ditaklukkannya selama tahun 1970 an.
Peres juga menolak serangan Israel yang melanda pangkalan PBB di Qana, yang menewaskan 106 warga sipil yang berlindung di sana pada tahun 1996, saat ia menjabat sebagai PM Israel.
BACA JUGA:Tiktok dan Instagram Minggir Dulu, Nih Ada Medsos Khusus Buat ASN, Catat Nama dan Tujuannya!
BACA JUGA:4 Cara Jitu Menghilangkan Noda pada Celana Jeans
4. Ariel Sharon
Sharon dikenal sebagai seorang pemimpin militer dan politik yang mengutamakan ketahanan Israel di atas segala sesuatu.
Posisi itu juga membuat sosok kontroversial ini mendapat julukan "si buldoser" karena pemimpinnya yang tak kenal takut dalam menyelesaikan segala sesuatu.
Bagi banyak orang Israel, dia adalah seorang pahlawan. Bagi sebagian orang di dunia Arab, dia adalah seorang pembunuh.