BACA JUGA:CATAT, Ini 3 Imbauan MUI Pada Pekerja di Perusahaan Pro Israel!
“Saya rasa juga dengan jumlah penonton yang tembus di angka lebih dari 12.000, ini kemeriahannya lebih gokil,” kata Andhika.
Putra Nababan, anggota DPR RI, juga memberikan apresiasi, memuji konsistensi DBL yang telah merawat liga basket pelajar SMA selama 19 tahun.
“Saya lihat animonya begitu berkembang. Suatu kehormatan sekali bagi pelajar kita bisa bermain di Indonesia Arena dan atmosfer seperti ini,” kata Putra.
BACA JUGA:Teruntuk Mahasiswa dan Mahasisiwi, Kenali Tanda-Tanda Kamu Harus Pindah ke Kosan Baru!
Keputusan untuk menggelar Final DBL Jakarta di Indonesia Arena berasal dari tantangan yang diberikan oleh berbagai pihak.
Termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariotedjo serta Ketua Pengprov Perbasi DKI Jakarta, Lexyndo Hakim.
Menteri Dito mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo mengarahkannya untuk memanfaatkan Indonesia Arena setelah FIBA World Cup demi kegiatan olahraga.
Antusiasme tinggi masyarakat terlihat sejak tahap presale tiket di Lazada, di mana banyak kategori tiket langsung habis, bahkan sebelum tim finalis ditentukan.
Akhirnya, tim basket putri SMA Jubilee berhadapan dengan SMAN 70 Jakarta, sementara di sektor putra, tim basket SMA Bukit Sion melawan SMA Jubilee.
Founder DBL Indonesia Azrul Ananda mengatakan, ketika awal digelar pada 2004 tidak banyak orang percaya bahwa kompetisi basket SMA bisa menjadi heboh.
BACA JUGA:Preview Sriwijaya FC vs PSDS: Laskar Wong Kito Harus On The Track
"Kami akhirnya bisa membuktikan. Malam ini kita semua menjadi saksi bagaimana Final DBL Jakarta di Indonesia Arena bisa digelar dengan heboh. Lebih dari 12 ribu penonton hadir. Tantangan Pak Menpora sudah kami jawab. Apa tantangan berikutnya buat kami?" ujar Azrul sembari bercanda pada Menpora.
Menteri Dito menyatakan kebanggaannya atas acara ini. "Luar biasa peningkatan kualitas basket di Indonesia berkat antusiasme masyarakat dan semangat peserta,"ujarnya.