Nyaris Punah, Kembali Hidupkan Seni Leker

Jumat 17 Nov 2023 - 14:00 WIB
Reporter : Srimulat
Editor : Srimulat

PALEMBANG. SUMATERAEKSPRES.ID –  Indonesia kaya akan budaya. Tak hanya tarian, pakaian, tapi juga seni ukiran. Tak terkecuali Sumatera Selatan. Palembang sebagai ibukota Sumatera Selatan sendiri memiliki seni ukir atau sering disebut sebagai kerajinan leker.

BACA JUGA:Olah Kerajinan Batik dan Makanan khas di Desa Karang Menik, OKU Timur

BACA JUGA:Kembangkan Kerajinan Batik, Olah Keripik Jadi Makanan Khas

Kerajinan leker banyak diminati wisatawan, baik wisatawan domestik maupun manca negara. Jadi kerajinan Palembang tak hanya kain songket ataupun jumputan. Tapi ada juga ukiran leker. Hanya saja kerajinan leker saat ini hampir punah.

Karenanya, Pemerintah Kota Palembang akan menghidupkan kembali seni ukir leker. Seni ukir leker dibuat dengan menggunakan bubut untuk membentuk kayu menjadi silindris atau bulat. Bagian permukaan Leker kemudian diamplas, lalu diberikan warna dasar dengan leker, kemudian dijemur sampai kering.

BACA JUGA:Sebaiknya Kamu Tahu! Inilah 14 Ragam Motif Songket Palembang, Ada yang Harganya Rp100 Juta

Setelah itu kayu-kayu dilukis dengan tinta. Motif yang dipilih biasanya seperti bunga atau tumbuhan lain juga dengan khas Palembang. Setelah diukir lalu dicat prado. Saat ini jumlah pengrajin lekee berkurang. Karenanya butuh promosi pihak terkait untuk menghiudpkan kembali seni leker.

Untuk pemasaran bisa dilakukan secara langsung atau online. Apalagi saat ini, penjualan secara online sudah menjadi kebiasaan warga pasca pandemi covid 19. Sementara itu, Nurlela, pemilik tokok leker “Maika” mengungkapkan kalau hasil penjualan mengalami sedikit penurunan. 

Karena itu, ia mengharapkan perhatian pemerintah untuk menghidupkan kembali daya beli masyarakat termasuk memberikan support kepada pengerajin. “Ya, kita mengharapkan bantuan pemerintah serta perhatian untuk menggeliatkan kembali seni ukir leker di Palembang ini,” pungkasnya.

Sementara itu, seni ukir Palembang memiliki motif khusus yang berbeda dengan daerah lain. Pengaruh Cina atau Budha masih menonjol, namun guratannya lebih didominasi tumbuhan bunga melati dan teratai serta tak ada  gambaran tentang manusia atau hewan.

BACA JUGA:Pertahankan Ciri Khas Kampung Gerabah

Ukiran Palembang sendiri memiliki ciri khas. Perwarnaannya di dominasi warna kuning keemasan, warna dominan dalam ukiran Palembang. Kemilau warna yang dihasilkan dari cat warna emas inilah yang membedakannya dengan ukiran daerah lain.

Ukiran kayu palembang biasanya menggunakan jenis kayu  kayu tembesu yang keras dan kuat. Gaya ukiran Palembang umumnya menggunakan dekoratif dengan teknik rendah tinggi dan tembus (terawang) sedangkan motif seni ukiran yang umum digunakan tersebut dikenal dengan nama pohon kemalo.

Penerapan ukiran kayu Palembang banyak digunakan untuk ornamen bangunan rumah tradisional Palembang (rumah limas). Ada  juga berbagai bentuk kerajinan ukiran khas Palembang seperti lemari hias berbagai ukuran, dipan, akuarium, bingkai foto dan cermin, kotak sirih, sofa,  pembatas ruangan dan sebagainya. Padahal dulu ukiran Palembang cuma terbatas pada lemari yang fungsinya untuk menyimpan kain songket. (*)

Kategori :

Terkait