PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Labas Simatupang, masih belum terima kematian anaknya yang mendadak, Pratu Jefri Ando Simatupang.
Prajurit Yonif Raider 200/BN itu meninggal dunia dalam perawatan di RS dr AK Gani, Selasa pagi (14/11), usai dikabarkan mengalami laka lantas Minggu pagi (12/11) .
Labas merasakan ada kejanggalan yang terjadi. Dia dapat kabar, anaknya sudah kondisi kritis di ruang ICU. Dari rumah sakit, Labas mencari tahu ke lokasi kejadian di Jl Radial, Palembang.
“Ternyata asat anak saya terkapar, ada 2 orang yang berdiri di dekatnya diam saja,” katanya, Rabu (15/11).
BACA JUGA:Banyak Hadiah, Pacu Semangat Lari
BACA JUGA:58 Kg Sabu-Sabu Lolos dari Sumsel, Disergap di Pelabuhan Bakauheni
Kemudian warga setempat menghentikan mobil ambulans asal OKI yang melintas, minta tolong bawa korban ke RS dr AK Gani. “Kemudian 2 orang berdiri dekat anak saya itu pergi, tidak menolong. Ini yang membuat kami curiga,” sesalnya.
Anaknya, mengalami luka memar di kepala bagian belakang, bahu, dan lainnya. Sementara kondisi motor anaknya, hanya lecet sedikit.
“Anak saya itu Sabtu sore (11/11), dapat izin keluar (mako), langsung pulang ke rumah. Sempat ke Tegal Binangun, karena ada pertemuan,” urai Labas.
Pulang ke rumah pukul 20.00 WIB, lalu pergi lagi ke rumah pacarnya mengendarai mobil. Setibanya lagi di rumah, sekitar pukul 00.00 WIB, Minggu (12/11).
”Kemudian anak saya ditelpon Aan, saudara S, rekan satu liting anak saya. Tanpa sepengetahuan saya, sekitar pukul 01.00 wib, anak saya ini pergi naik motor menuju ke Cafe Ratata di Jl Radial tadi," ulas Labas.
Sejak kepergian itulah, paginya Labas dapat kabar anaknya itu mengalami lakalantas. Labas mengaku, telah berkoordinasi ke Deinteldam II Sriwijaya.
Labas menambahkan, beberapa hari sebelumnya anak ketiganya itu tiba-tiba menelpon kakak iparnya.
Minta untuk menjemputnya di Cafe Khenzo. Dari suara telepon itu, Jefri sepertinya gelisah dan gugup seperti ketakutan.