BACA JUGA:Operasi Pencarian Wanita Tenggelam di Sungai Musi, Begini Respons Cepat Basarnas Sumsel!
Sementara itu, separuh sisanya, yakni 50 persen, merupakan barang-barang "diferensiasi" yang sulit digantikan. Termasuk chip komputer khusus.
Walaupun demikian, data dari Bank Dunia menunjukkan penurunan tajam dalam ekspor barang-barang "intermediet".
Seperti yang sudah terjadk antara tahun 2014 hingga 2016, yang mengakibatkan kerugian sekitar US$6 miliar atau sekitar Rp94,16 triliun. (Novis)
Kategori :